PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Parepare atau Hipmi Pare menggelar diskusi setelah melakukan penelitian terkait Salo KarajaE – Bacukiki yang berada di kota Parepare 13/7/2017. Menghadirkan Budayawan Sulawesi Selatan Andi Oddang sebagai narasumber di dampingi oleh Ibrah La Iman penulis buku The Spirit of Parepare – Sumange’ na Parepare.
“Kegiatan ini adalah rangkaian event Ajang Kreasi Seni dan Budaya Daerah (Aksara), program kerja tahunan Hipmi Pare. Salo KarajaE – Bacukiki menjadi fokus kajian tahun ini mengingat asal mula kota ini terkait sangat erat dengan kerajaan Bacukiki yang tak lepas dari Salo KarajaE”, ungkap Jasri Ketua Hipmi Pare Komisariat Unhas.
Andi Oddang mengutarakan Salo KarajaE adalah terusan yang memiliki keterkaitan dengan Tappareng KarajaE gabungan antara Danau Tempe dan Danau Sidenreng. Salo KarajaE merupakan jalur strategis yang menghubungkan antar kerajaan di masa lalu.
“Salo KarajaE bisa diibaratkan jalur tol di masa lalu yang banyak dilalui, menghubungkan kerajaan-kerajaan. Muara atau hilir dari Salo KarajaE bisa ditemukan di Parepare melalui kerajaan Bacukiki dan hulunya kemungkinan besar berasal dari Tappareng KarajaE yakni gabungan Danau Tempe dan Danau Sidenreng, namun sekarang entah pada masa raja siapa jalur yang menghubungkan itu tertutup,” urai Pung Oddang yang juga dikenal sebagai Matoa CEnrana Kedatuan Luwu.
“Orang Parepare memiliki keunikan dengan multiculture yang ada di kota ini, generasi muda atau generasi penerus semoga tidak hanya mengenali nama-nama leluhurnya sebagai sebuah nama tempat atau nama jalan tapi dapat mengenali sejarahnya hingga tahapan menyayangi apa yang pernah ada di kota ini. Semakin dalam kita memahami masa lalu maka semakin jauh kita bisa memahami masa depan,” pungkas ibrah mendampingi Pung Oddang pada sesi diskusi. (mul/ibr)