MAKASSAR, PIJARNWES.COM- Namanya Sirajuddin. Akrab disapa Bung Gomes. Dia adalah Manajer King Billiard & Café, Phinisi Point, Jl Metro Tanjung Bunga Makassar yang berada di bawah naungan Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Sulsel. Beberapa waktu lalu, Pijarnews.com menemui pria kelahiran 4 Agustus 1979 ini. Dia banyak bercerita seputar profesinya yang masih jarang diketahui orang.
Awal dia mengenal dunia biliar sekitar tahun 2004 silam, dia memberanikan diri menjadi office boy (OB) di Rumah Billiard Kota Makassar. Di sana, Bung Gomes mempelajari ilmu-ilmu teknisi meja maupun aksesoris biliar dari si pemilik. Pembawaannya yang supel dan humoris serta rasa ingin tahunya yang tinggi, si pemilik pun mengajarkannya dengan cuma-cuma cara memasang meja biliar. Selain itu, dia dipercaya sebagai asisten sang pemilik bila ada proyek yang membutuhkan jasa pemasangan meja itu.
“Saya mengerjakan pekerjaan lama saya sebagai teknisi pengelasan ketika fokus memutuskan bekerja di Rumah Billiar ini,” katanya. Alhasil, kariernya melesat. Dua tahun kemudian, dia dipercaya sebagai castling lalu menjadi asisten teknisi meja biliar. Loyalitasnya membuat sang pemilik pada tahun 2009 mengangkatnya sebagai manajer arena. Untuk tarif pemasangan meja, ayah tiga anak ini mematok harga Rp25 juta. Dia bekerja sama dengan pemasok meja bekas. Untuk merenovasi meja yang rusak, dia memasang tarif Rp1,5 juta-Rp2 juta. Bergantung tingkat kerusakan dari meja biliar itu. Lantaran kedekatannya dengan orang-orang bergelut di dunia biliar khususnya di Kota Makassar, Bung Gomes diangkat menjadi pengurus POBSI Sulsel sebagai technical delegate pertandingan Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) sejak 2010 hingga saat ini. Kegiatan sebagai anggota POBSI antara lain, mengikuti rapat untuk kepentingan atlet yang akan mengikuti PORPROV, memeriksa kelayakan sarana maupun prasarana di lokasi tempat PORPROV yang dihelat.
Karena kedekatannya dengan orang-orang yang bergelut di dunia billiard ini khususnya Kota Makassar bung gomes diangkat menjadi pengurus POBSI dengan teknikal delegate pertandingan PORPROV dari 2010 hingga sekarang. Kegiatan menjadi anggota POBSI ini antara lain menghadiri rapat untuk kepentingan atlet yang ingin mengikuti PORPROV maupun memeriksa kelayakan sarana maupun prasarana di lokasi tempat PORPROV yang akan dihelat.
Kini, sehari-hari dia mudah ditemui di King Billiard & Café. Orang-orang yang ingin bermain biliar di sana bersiap-siap dengan tarif Rp30 ribu untuk siang, dan Rp35 ribu untuk malam hari.
“Tugas saya di sini mengambil tindakan jika ada karyawan yang bermasalah dan juga memprospek karyawan baru. Jika ada klien yang ingin dipasangkan meja biliar, biasanya saya izin dari kantor sehari,” paparnya. Untuk pemasangan meja biliar, dia dibantu oleh seorang asisten. (*)
Reporter : M Shidiq Anugrah
Editor: Dian Muhtadiah Hamna