PINRANG, PIJARNEWS.COM —Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi di Kabupaten Pinrang, mengakibatkan banjir bandang di lereng pegunungan Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan pada Jumat (21/1/2023) lalu.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pinrang, Dr Rhommy Manule mengungkap, kejadian banjir tersebut berada di Salimbongan, Desa Ulusaddang, Kecamatan Lembang.
“Iya betul kemarin terjadi banjir di Kecamatan Lembang. Hari ini kami sedang proses penyaluran bantuan logistik dari BNPB pusat melalui BPBD Kabupaten Pinrang untuk warga yang terdampak,” ungkap Rhommy kepada Pijarnews.com, Sabtu (21/1/2023).
Rhommy mengungkapkan banjir di Salimbongan, Desa Ulusaddang akibat adanya luapan air sungai kecil usai hujan lebat sehingga menggenangi dusun lembah.
“Sebenarnya Salimbongan secara geografis Dusun Lembah dikelilingi oleh perbukitan itu dikelilingi satu desa yakni Ulusaddang,” rincinya.
Luapan air sungai kecil itu lanjutnya pertama sungai puncak, sungai Kambangan, kemudian sungai Banga-banga yang bermuara dan bertemu pada sungai kecil yaitu sungai Salimbongan. “Itulah yang meluap menyebabkan terjadinya air tergenang dan menggenangi beberapa permukiman warga dan fasilitas lainnya,” jelasnya.
Dari hasil asesment BPBD Pinrang, lanjut Rhommy, fasilitas yang digenangi air mulai dari Fasilitas Sosial, masjid dan tiga sekolah yakni Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sehingga, menurutnya, banjir yang terjadi di Salimbongan, Desa Ulusaddang merupakan banjir tahunan yang disebabkan ketika terjadinya hujan lebat.
Selain itu, melalui imbauan BMKG, ia menjelaskan sesuai data yang ada khusus untuk wilayah Sulawesi Selatan, potensi hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di sebagian besar Sulawesi Selatan.
“Wilayah yang berpotensi angin kencang terkonsentrasi di pesisir selatan dan barat Sulawesi Selatan dalam sepekan ke depan, karena itu diimbau kepada warga untuk tetap bersiap siaga dan tetap berhati-hati,” jelasnya.
Sehingga untuk mengantisipasi, Rhommy merekomendasikan, pihak-pihak terkait diharapkan melakukan berbagai persiapan.
“Meningkatkan kewaspadaan, melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan tiang/listrik agar tidak roboh tertiup angin kencang,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan untuk lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi dan komunikasi antar pihak terkait kesiapsiagaan bencana dan terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG. (*)
Reporter : Faizal Lupphy.