PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Memasuki Tahun Akademik (TA) 2023/2024 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare akan menerima 2.500 mahasiswa baru (maba).
“Langkah yang di lakukan yakni pertama dari awal pimpinan telah membentuk tim khusus yakni Search dan Recruitmen,” ujar Dr. Musmulyadi, M.M, Ketua Panitia PPDB IAIN Parepare 2023/2024, kepada pijarnews.com, Rabu (25/1/2023).
Musmulyadi mengungkap tim tersebut Search dan Recruitmen dibentuk dari awal untuk melakukan sosialisasi di SPAN.
Sehingga, tim sosialisasi yang turun akan mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.
“Beberapa hari yang lalu kami sudah melakukan sosialisasi, kami promosi turun langsung ke lapangan maupun dengan media sosial telah kami lakukan semua demi mencapai target,” katanya.
Musmulyadi menyebutkan untuk mencapai target pendaftaran, bukan hanya lingkup wilayah Ajatappareng tetapi juga dalam melingkupi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Tak hanya itu, jikalau memungkinkan akan melanjutkan target penerimaan mahasiswa di luar provinsi Sulawesi.
Ia optimis dalam memenuhi target agar penerimaan mahasiswa mencapai 2.500 maba.
“Sejauh ini kami fokus untuk capai target terlebih dahulu karena jumlah ini bukanlah jumlah yang gampang untuk kita dapatkan,” paparnya.
“Kalaupun melebih dari batas kouta maka akan menjadi ranah pimpinan untuk pengambilan sebuah kebijakan,” tambahnya.
Terpisah pada berita sebelumnya, Kepala Bagian (Kabag) Humas IAIN Parepare, Suherman Syach mengatakan, tahun ini rektor telah memberikan target kepada panitia lokal, terhadap kuota mahasiswa baru yang akan diterima sekitar 2.500.
“Kuota 2.500 ini akan mengisi 27 program studi dan 4 fakultas yang ada di IAIN Parepare,” ujarnya.
Berbeda dari tahun sebelumnya, penerimaan mahasiswa baru IAIN Parepare tahun ini akan melalui 4 jalur yakni Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN).
Suherman menjelaskan, jalur SPAN-UMPTKIN adalah sistem penerimaan mahasiswa baru secara nasional.
“Ini dilakukan secara nasional di seluruh PTKIN se-Indonesia, SPAN-UMPTKIN,” imbuhnya. (*)
Reporter: Faizal Lupphy