JAKARTA, PIJARNEWS.COM – Terbitnya buku Abdul Latief Bangkitnya Enterprenur Nasionalis, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, HIPMI 45 tahun. Pengusaha Pejuang, Pejuang Pengusaha menjadi energi tersendiri untuk seluruh pengusaha di Indonesia. Abdul Latief yang merupakan pendiri HIPMI dibantu oleh jurnalis senior Syafrisal Dahlan menuliskan buku tersebut untuk kembali mengingatkan visi misi pembentukan organisasi kewirausahaan itu.
“HIPMI tidak mucul tiba-tiba dari sebuah ruang hampa. Ia adalah wujud dari perjalanan panjang gagasan besar yang nyata dan cita-cita mulia. Dipicu dan dipacu oleh kegelisahan anak bangsa tentang ironi negeri tercinta. Memang sudah merdeka, tapi mereka belum kunjung menjadi tuan rumah di negeri sendiri”, cita-cita mulia enterprenur nasionalis dituliskan dengan lugas oleh Abdul Latief memulai Bab I bukunya tersebut.
Buku yang menggambarkan kekuatan impian dan perjuangan gerakan serta ketulusan untuk bermanfaat kepada sesama dituliskan dengan bijaksana pada buku Abdul Latief tersebut. Dalam buku Abdul Latief itu juga meletakkan dasar terbentuknya HIPMI adalah mendorong pengusaha tanah air menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
Ketua BPD HIPMI Sulawesi Selatan, Herman Heizer biasa disapa tum HH, pasca Silatda, Rakerda dan Diklatda fokus menjalankan program kerja yang salah satunya adalah menyosialisasikan buku Bangkitnya Entreprenur Nasionalis karya Abdul Latief, Founding Father HIPMI.
“Sinergitas HIPMI dan stakeholder dalam menciptakan pengusaha muda yang mandiri, inovatif, dan bertanggung jawab salah satunya bisa kita capai dengan mengenal lebih dekat dan memahami sejarah perjalanan terbentuknya organisasi HIPMI. Buku Bang Abdul Latief ini sangat recommended untuk jadi salah satu bacaan wajib, apalagi anggota HIPMI”, jelas Herman Heizer, yang juga Direktur Celebes Research Centre (CRC).
Abdul Latief menegaskan pada bukunya itu, “Gerakan memperbanyak jumlah enterprenur adalah salah satu langkah dari begitu banyak upaya untuk kemakmuran bangsa agar ekonomi kita tidak terjajah lagi sesuai dengan cita-cita Proklamasi. Semua ini adalah untuk pemerataan dan keadilan di bidang ekonomi, serta untuk kestabilan dan keamanan negeri”, tulisnya. (ibr)