PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa STAIN Parepare berunjuk rasa di Kantor Birokrasi STAIN Parepare, Senin 23/10/2017. Unjuk rasa ini menuntut agar Ahmad Sultra Rustan sebagai ketua STAIN diturunkan dari jabatannya dan diberikan sanksi atas tindakannya yang dianggap melanggar kode etik kepemimpinan.
Bukan hanya itu, mahasiswa juga mengeluhkan penahanan beberapa Surat Keputusan (SK) Panitia Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan membatasi kreativitas mahasiswa dalam berkegiatan.
Mufli Muhtaram selaku Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) STAIN Parepare turut dalam aksi ini. Ia merasa kecewa dengan tindakan yang telah dilakukan Ketua STAIN yang melanggar kode etik kepemimpinan. Tindakan Ketua STAIN yang menyinggung status sosial orang tua mahasiswa membuat orang tua tersebut merasa tersinggung dan sempat meneteskan air mata.
“Kemarin orang tua mahasiwa menangis karena perkataan dari bapak, olehnya itu pada pagi hari ini kami turun untuk menyampaikan aspirasi kami dan tidak seharusnya pemimpin mengatakan hal tersebut yang melanggar kode etik kepemimpinan,” tuturnya.
Lebih lanjut Mufli menjelaskan, awalnya Ketua STAIN Parepare Ahmad S Rustan, Jamilah, dan beberapa pejabat STAIN Parepare mendatangi Burhanuddin di rumahnya, di Siwa Kabupaten Wajo. Dalam kunjungan itu, Ahmad Sultra secara terbuka menjatuhkan martabat dari mahasiswanya itu dengan perkataan yang tidak baik. Sehingga perkataan itu membuat Burhanuddin yang merupakan mahasiswa semester tujuh Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare dan orang tuanya sakit hati dan tidak menduga pejabat STAIN mengatakan hal seperti itu.
“Jadi pak Ahmad Sultra di sana bilang kepada mahasiswanya seperti ini: ‘ternyata kamu bukan orang kaya dan ternyata rumahmu tidak lebih bagus dari rumah kebun’. Perkataan ini yang buat ibu Burhanuddin menangis. Sangat tidak pantas Ketua STAIN berucap seperti itu,” ungkap Presiden Mahasiswa dalam orasinya.
Dalam aksi tersebut mahasiswa menuntut beberapa SK organisasi agar dikeluarkan secepatnya karena menghambat ormawa untuk melaksanakan kegiatan. Selain itu mahasiswa menegaskan ketua STAIN Parepare turun dari jabatan atau diberikan sanksi kode etik. Mahasiswa juga menekankan ketika perihal tersebut tidak diindahkan maka Aliansi mahasiswa akan turun kembali melakukan aksi yang sama.
“Jika aksi kami tidak ditindak lanjuti maka suluruh mahasiswa STAIN Parepare akan turun kembali,” tutupnya.
Ahmad Sultra Rustam selaku Ketua STAIN Parepare merasa tidak melakukan hal tersebut. Ia mengatakan tidak mengetahui ketika ada orang tua mahasiswa yang merasa tersinggung. Ia kemudian akan menanyakan kepada mahasiswa mengenai prilaku yang dianggap melanggar kode etik.
“Tuduhan tersebut tidak benar, kita harus menghargai orang tua. Kita mengunjungi orang tua siswa karena ingin menyelesaikan persoalan sehingga ada sinergi dengan orang tua dan perguruan tinggi,” ungkap Ketua STAIN Parepare. (amr/ibl)