PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Adu mulut mewarnai aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law antara Puluhan Massa dengan pejabat pemerintah kota Parepare, Rabu (21/10/2020).
Para pengunjuk rasa hanya ditemui staf ahli bidang ekonomi dan pembangunan, Muhlis, dan Wali kota Parepare tengah dinas ke luar kota.
Muhlis, mengatakan jika Wali Kota Parepare menyetujui tuntutan mahasiswa yang menolak UU Cipta Kerja.
“Kami dari pemerintah kota Parepare setuju dengan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa, kami pun merasakan hal yang serupa,” kata Muhlis.
Namun para pengunjuk rasa tak puas, adu mulut pun terjadi, para pengunjuk rasa meminta Wali Kota yang langsung datang menemui dan menyatakan sikap secara langsung maupun tertulis di hadapan massa.
“Setelah bertahun-tahun kami melakukan aksi tidak sekali pun kita bertemu dengan wali kota Parepare,” ungkap Candra Susilo, salah seorang pengunjuk rasa.
Kekecewaan yang sama juga dikatakan Yusuf salah seorang pengunjuk rasa. Karena itu massa berjanji akan kembali menggelar aksi lanjutan untuk bertemu langsung dengan Wali Kota Parepare.
Para pengunjuk rasa menggelar aksinya mulai pukul 10.30 Wita di pertigaan jalan jenderal Sudirman, kemudian bergeser ke depan kantor Wali Kota Parepare dengan penjagaan ketat kepolisian.
Aksi tersebut juga dirangkaikan dengan penandatanganan petisi penolakan UU Cipta Kerja oleh massa aksi.
Meski sempat terjadi adu mulut, Pantauan Pijarnews, aksi yang digelar oleh gabungan mahasiswa dari berbagai latar belakang organisasi dan lembaga mahasiswa itu berjalan kondusif.
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin