PAREPARE, PIJARNEWS.COM– Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dengan dukungan Google News Initiative (GNI) menyelenggarakan training yang diikuti oleh jurnalis pada newsroom Pijarnews.com, Sabtu (17/7/2021).
Training yang digelar via daring itu untuk meningkatan kapasitas peserta dalam melakukan verifikasi daring atas informasi yang terindikasi sebagai hoaks, melakukan pengecekan kebenaran data, foto atau video yang beredar di dunia maya mengenai vaksin.
Trainer dari training tersebut yakni Ketua Aji Makassar Nurdin Amir dan Jurnalis Senior yang juga Direktur Radar Selatan, Sunarti Sain. Keduanya merupakan trainer tersertifikasi Google News Initiative yang ditunjuk AJI Indonesia.
Ada 10 sepuluh topik pokok yang dibahas dalam kegiatan training yang digelar Sabtu hingga Ahad itu, yakni memahami mis-informasi mengenai vaksin, mis-informasi narasi vaksin dan defisit data, bagaimana melakukan penelusuran online?, bagaimana memantau percakapan di media sosial, bagaimana debunking percakapan di ruang tertutup?, bagaimana melakukan verifikasi konten visual online?, bagaimana melacak sumber?, bagaimana menghindari menguatnya mis-informasi dan bagaimana menerbitkan berita secara bertanggungjawab? serta bagaimana menjawab pertanyaan (Sebelum ditanyakan?)
“Materi training ini mengadopsi Vaccine Insights flexible learning course milik First Draft. Training ini untuk mengasah skill kepada sesama jurnalis atau akademisi,” ujar Ketua AJI Makassar, Nurdin Amir.
Eks jurnalis TransTV itu berharap, dengan training tersebut newsroom bisa melakukan cek fakta seputar isu vaksin, Covid-19 dan isu terkait mis-disinformasi yang banyak beredar di media sosial.
“Dengan kemampuan itu diharapkan jurnalis dapat meluruskan berita hoaks sekaligus mengedukasi masyarakat terkait covid-19,” harap Nurdin Amir yang juga mantan Produser Eksekutif tv lokal di Sulsel itu.
Sementara Direktur PIJARNEWS.COM, Alfiansyah Anwar berterima kasih kepada AJI Indonesia dan GNI. Melalui AJI Makassar, seluruh crew Pijarnews.com dapat memperoleh wawasan mengenai cara mengecek informasi hoaks di media sosial, khususnya terkait covid-19.
“Betapa pentingnya melakukan protokol kesehatan, sebab ini bukan sekedar teori seperti yang dimaksudkan tadi mengenai teori konspirasi, atau akal-akalan dan lain sebagainya. Pandemi secara global ini memang fakta, ada yang meninggal dunia, positif covid dan tentunya banyak juga yang sembuh,” ujarnya.
“Karena itu penting untuk mematuhi prokes seperti memakai masker, menjaga jarak minimal 2 meter dan rajin mencuci tangan pakai sabun serta menjauhi kerumunan ataukah menghindari mobilitas yang sangat tinggi,” harapnya.(B)
Reporter: Nur Mubarak