PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Polemik kebijakan menggelar salat isya dan tarwih di Lapangan Andi Makkasau, yang diinisiasi Pemkot Parepare terus menuai polemik ditengah masyarakat. Aktivis HMI Parepare, Faisal Rasyid turut memberikan pandangannya.
Menurut Faisal, sejatinya kebijakan tersebut tidak menjadi masalah jika dipandang dari perspektif agama. Pasalnya setiap orang tentu punya dasar dan keyakinan masing-masing. Namun dari perspektif sosial politik, kebijakan ini memicu polemik.
“Publik tentu bertanya, benarkah motivasi pemerintah mengajak warga untuk salat isya-tarwih dilapangan tidak disusupi kepentingan pencitraan? Benarkah nawaitu jamaah datang bukan karena hal-hal ‘lain’,” kata Ketua HMI Komisariat PGSD Parepare itu.
Dia pribadi menilai salat isya-tarwih di lapangan sebagai sesuatu yang langka, apalagi dekat dari tempat itu masih ada mesjid yang kosong.
Terkait insiden pencabutan jadwal ceramah Ust Fuad, Faisal menceritakan bahwa dirinya yang asli Sidrap sudah sering mendengar ceramah alumnus Mesir itu. Dan, sejak dahulu Ust Fuad memang terbilang keras dalam mendakwahkan salat fardhu di mesjid.
“Nah jika itu yang dipermasalahkan dan dianggap meresahkan oleh Kemenag, maka seharusnya sejak awal sebelum Ramadan ust Fuad sudah tidak diberi jadwal ceramah. Mengapa baru sekarang dipermasalahkan, disaat ust Fuad jjuga gencar mengkritik salat isya-tarwih di lapangan,” beber Faisal.
Faisal berharap, segera ada duduk bersama antara elemen umat Islam, DPRD, MUI, Kemenag serta ormas Islam lainnya. Agar persoalan ini tidak terus berpolemik dan menjadi bias ditengah masyarakat, apalagi dalam momentum Ramadan dan jelang Pilwalkot 2018. (ris)