BARRU, PIJARNEWS.COM-– Memperingati Hari Bumi, Yayasan Bumi Budaya Lestari mengajak masyarakat menanam mangrove. Penanaman dilakukan di Dusun Labuangnge, Desa Kupa, Kabupaten Barru, pada hari Senin (22/4/2024).
Sebelum berangkat menuju lokasi penanaman, partisipan berkumpul di Sekretariat Bumi Lestari, Jalan Sulawesi No. 28 Parepare. Dari titik kumpul menuju lokasi berjarak 16 km, membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit menggunakan kendaraan roda dua.
Mangrove menjadi pilihan jenis tanaman yang dipilih untuk ditanami karena pertimbangan isu utama yang dikawal Bumi Lestari yaitu ekosistem laut. Selain itu, pertimbangan sumber daya dan lokasi, seperti yang dijelaskan oleh Syahrani (31) yang merupakan ketua Yayasan Bumi Budaya Lestari.
“Pemilihan mangrove untuk ditanam karena ada sumber daya yang memadai yaitu bibit, terus lokasi juga yang tidak terlalu sulit dijangkau dan mangrove mrupakan syarat utama untuk membangun ekosistem laut kembali, selain itu ekosistem laut merupakan salah satu isu yang perlu dan dipertahankan,” ucap Syahrani (31) yang ditemui wartawan Pijar News di lokasi penanaman.
Membangun kembali ekosistem laut memiliki syarat yang harus dilakukan, salah satunya penanaman mangrove sebagai upaya konservasi perairan pesisir. Jenis mangrove yang ditanam adalah jenis mangrove rhizophora yang telah dibibit bersama warga.
“Pola yang kami bangun dengan warga merupakan pemberdayaan, seperti dari awal pembibitan. Warga mengumpulkan propagul dari pulau-pulau sekitar dan dari kami menyiapkan segala keperluan seperti tanah dan polybag. Kemudian bibit yang tumbuh kami beli kembali dari warga agar memiliki nilai pemberdayaan dan kami menanam di lahan pesisir warga sehingga dampaknya akan kembali lagi ke mereka,” jelas Syahrani (31).
Kegiatan penanaman mangrove ini disambut baik oleh warga, karena memberikan dampak baik untuk kehidupan dan alam.
“Sebagai warga lokal yang wilayahnya dijadikan sebagai lahan penanaman mangrove merasa sangat terbantu karena seperti yang kita ketahui mangrove memiliki banyak manfaat, seperti menahan abrasi agar gelombang pasang tidak langsung menghantam pemukiman, sebagai sarang ikan, udang, dan hewan-hewan laut yang dapat dimanfaatkan oleh warga. Sehingga, saya merasa bersyukur dan semoga kedepannya lebih banyak kegiatan seperti ini,” jelas Kurniawan (27) warga lokal Dusun Labuangnge.
Pada peringatan hari bumi ini Syahrani (31) mengajak dan berharap agar masyarakat bisa lebih menghargai hidupnya dengan berperilaku baik secara personal untuk memulai menjaga lingkungan.
“Harapan saya di hari bumi ini adalah harapan yang sudah berulang kali diucapkan yaitu agar masyarakat bisa lebih mengharga dirinya sendiri dengan berperilaku baik secara personal. Berperilaku dengan menjaga lingkungan dimulai dari diri hal-hal kecil dan sesederhana apapun seperti jangan membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan plastik dan menggunakan peralatan yang dapat digunakan berulang kali—seperti tumbler dan tas belanja,” ucap Syahrani. (rm 1)