ENREKANG, PIJARNEWS.COM — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Enrekang telah menyalurkan bantuan logistik untuk Bencana Alam Banjir Bandang Luwu Utara ke posko Baznas Luwu Utara.
Baznas turut berpartisipasi dalam Tim yang terpusat di dinas sosial yang di bentuk Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang dan berangkat bersama rombongan dibawah komando wakil Bupati Enrekang, Asman,SE.
“Alhamdulillah kita tiba di Luwu Utara sekitar pukul 04.00 subuh dan beristirahat sejenak di masjid Al-ihsan Baebunta sebelum ke lokasi,” ujar Baharuddin, Wakil ketua Baznas Enrekang.
Senin pagi, (20/7/2020) rombongan Baznas Enrekang langsung menuju posko Baznas Luwu Utara yang ada di jalan pusat kota samping Polres Luwu Utara.
“Rombongan Baznas Enrekang terdiri atas ketua Ir. Mursyid SM, Wakil Ketua Baharuddin serta staf dan 4 orang relawan,” lanjutnya saat di konfirmasi pijarnews.com yang juga turut ke lokasi.
Kedatangan Baznas Enrekang di terima dua pimpinan Baznas Luwu Utara, H. Gunawan dan H. Baso dengan baik. Mereka terharu atas kedatangan Baznas Enrekang.
“Terimakasih Pemda Enrekang dan Baznas Enrekang secara khusus atas kepeduliannya terhadap warga kami,” tutur H. Gunawan penuh haru hingga tak kuasa teteskan air mata.
Baharuddin mengatakan, Baznas ingin mengambil peran untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana, dengan cara bekerja sama. Karena itu turut bergabung dalam tim kabupaten untuk bersama-sama melakukan koordinasi dan rapat terkait rencana aksi.
“Alhamdulillah ada kesepakatan, Baznas di ajak berpartisipasi dan memberi sumbangan juga baik itu bersifat operasional maupun logistik,” ujar Bahar.
“Karena itu kehadiran Tim di Luwu Utara ini atas izin Allah Swt. semua di kuatkan sampai di tempat ini dengan selamat dengan durasi 10 jam perjalanan dari Enrekang ke Luwu Utara, dengan armada sekitar 100 mobil,” kata Bahar melanjutkan,
Perjalanan jauh pun tak seberapa di banding korban yang terdampak, banyak korban meninggal dunia, harta bendanya habis. Sehingga kata Bahar, Kehadiran Baznas Enrekang di Luwu Utara diharapkan bisa meringankan beban bagi masyarakat yang terdampak bencana.
“Kami berharap, baiknya ada penanganan berkelanjutan dan berbasis data, jangan sampai penumpukan logistik disatu titik sementara di titik lain tidak ada. Karena itu butuh manajemen logistik yang benar, mediasi, koordinasi antara pihak yang terlibat dalam penanganan dampak banjir bandang di Luwu utara saat sekarang ini,” harap Baharuddin.
Setelah penyerahan, Tim Baznas memantau langsung lokasi yang sangat parah, yaitu di kota Masamba, desa Radda, Maipi, Lara 1,2,3 dan Tarobok.
“Sungguh sangat memprihatinkan, dua titik yang kami saksikan di desa Radda. Tumpukan lumpur masuk ke rumah setinggi 2,5 meter, dimana permukaan atas tampak kering tapi di bawah berair,” ungkap Bahar.
Di kota Masamba, permukiman yang tak jauh dari jembatan kondisinya juga lebih parah, karena luapan lumpur menyapu bersih rumah penduduk dan berakibat hilangnya tempat tinggal dan seluruh harta benda.
“Kami merekomendasikan tim BTB Baznas RI untuk memimpin tim recovery pasca Bencana Luwu Utara. Karena saya liat di posko Baznas di Luwu Utara belum optimal dalam perencanaan pemanfaatan,” tutup Baharuddin. (*)
Reporter : Armin