POLMAN, PIJARNEWS.COM — Permasalahan sampah hingga kini masih menjadi perhatian serius pemerintah. Salah satu upaya mengurangi timbunan sampah di lingkungan rumah tangga dengan mendirikan Bank Sampah.
Dalam upaya mengajak masyarakat menabung di Bank Sampah, Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar memberi contoh dengan menjadi anggota Bank Sampah Induk Sipamandaq yang dikelolah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Polman. Bupati Andi Ibrahim Masdar menjadi anggota ke 81 dari Bank Sampah Sipamandaq ini.
Saat menabung di Bank Sampah Induk Sipamadaq, Ia membawa satu ikat koran bekas dan dua karung sampah plastik berbagai merk botol air mineral dan minuman ringan lainnya. Saat ditimbang, koran bekas milik bupati seberat 11 kilogram dan sampah plastik seberat 3 kilogram. Usai ditimbang, petugas Bank Sampah Sipamandaq, Marwah Deviana langsung mencatat di buku tabungan sampah termasuk harganya. Hasil tabungan sampah Bupati Polman hari itu dinilai dengan uang sebesar Rp7.500.
Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar mengaku sampah yang dibawa ke Bank Sampah ini dikumpulkan sendiri di rumahnya. Menurutnya dari pada sampah tersebut dibuang lebih baik dikumpul lalu dibawa ke Bank Sampah sehingga bernilai ekonomis.
“Jangan dilihat berapa harganya tetapi kita berupaya mengurangi sampah dibuang di TPA. Karena jika semua sampah dibuang ke TPA, berapapun luasnya akan cepat penuh. Kami sangat mengapresiasi kehadiran bank sampah baik yang ada di desa kelurahan maupun sekolah. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk menabung di bank sampah. Mengurangi sampah dan bernilai ekonomis,” terang Andi Ibrahim Masdar.
Andi Ibrahim juga mengajak setiap ASN di Polman untuk menabung di Bank Sampah. Bahkan ada wacana dibuatkan aturan, setiap ASN yang ingin naik pangkat harus menunjukkan buku tabungan sampah.
Kehadiran Bank Sampah tujuannya untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA. Selain itu sampah bisa dikelola menjadi produk bernilai ekonomis.
Direktur Bank Sampah Induk Sipamandaq, Hikmah mengatakan bank sampah sendiri merupakan tempat pengumpulan sampah kering yang sudah dipilah. Sampah tersebut akan akan didaur ulang atau dikirimkan ke pengepul yang lebih besar oleh pengelola bank sampah.
“Tujuan didirikan bank sampah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. Juga untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, sehingga memiliki nilai ekonomis melalui bank sampah,” terangnya.
Hikmah menambahkan sejumlah kelurahan dan desa serta sekolah di Polman telah memiliki bank sampah. Program bank sampah ini pertama digalakkan di Polman dalam mengurangi sampah dibuang ke TPA.
Lantas, bagaimana cara menabung di bank sampah?. Ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan. Pertama, memiliha sampah dengan menyesuaikan daftar sampah yang diterima dari bank sampah. Selanjutnya, silakan antar sampah yang sudah terkumpul ke bank sampah.
Sampah yang terkumpul akan ditimbang dan dicatat oleh pengelola bank sampah di buku rekening nasabah. Selang beberapa bulan, hasil tabungan di bank sampah bisa diambil. (ris)