MAMUJU, PIJARNEWS.COM— Rapat koordinasi dalam rangka peningkatan ekspor Provinsi Sulawesi Barat berlangsung di ruang rapat Dinas perhubungan, Senin, 10 September 2018 lalu.
Rapat ini dihadiri oleh beberapa SKPD dan undangan instansi terkait Karantina, Kepala Bandara dan kepala pelabuhan di wilayah Sulawesi Barat, Bank Indonesia, BPS, Kadin dan Pengusaha di sektor perikanan.
Rapat dibuka Khaeruddin Anas, Kepala Dinas Perhubungan dan Parman P, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Barat. Sementara, masing-masing instansi yang terkait dengan kegiatan ekspor komoditi perikanan menyampaikan pembahasannya.
Bea Cukai Parepare yang diwakili Sofyan Hakim selaku Humas BC Parepare mengatakan secara tegas mendukung langkah pemerintah provinsi dalam menggalakkan ekspor.
“Khususnya komoditi perikanan. Kami menawarkan kepada Pemprov Sulawesi Barat untuk bersama-sama mengembangkan industri kecil menengah dengan pemanfaatan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor,” jelasnya.
Fasilitas ini diberikan kepada pengusaha IKM skala kecil dan besar. Manfaat yang didapat adalah mendapatkan pembebasan bea masuk dan pajak. Impor ini bisa berupa bahan baku maupun bahan penolong. Termasuk pula impor mesin.
Dalam rapat itu di paparkan bahwa Penyumbang terbesar inflasi di provinsi Sulawesi Barat adalah dari sektor perikanan.
“Seharusnya pemerintah memprioritaskan dan menggenjot ekspor komoditi perikanan tersebut karena berdampak besar kepada petani dan nelayan. Pasokan terbesar bisa didapat dari penangkapan ikan tuna, kepiting soka dan kepiting bakau,” tandasnya. (*)
Reporter: Hamdan
Editor: Dian Muhtadiah Hamna