PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Pegiat lingkungan, Amri Kalbu turut prihatin dengan banjir yang terjadi di Kota Parepare. Menurutnya, apa yang terjadi sesungguhnya bisa diantisipasi oleh pihak-pihak terkait.
Menurut Kaleb -sapaannya-, banyak menanam pohon adalah salah satu solusi jitu mencegah banjir. Pasalnya, pohon bisa menampung debit air didalam tanah sekaligus mencegah longsor. Namun dia mengingatkan kekeliruan dalam menanam pohon yang sering terjadi.
“Pohon yang ada diruang-ruang publik itu diidentifikasi dulu. Agar taksonomi (pengelompoknya, red) sesuai dengan yang dibutuhkan. Meliputi apa jenisnya, berapa usia tumbuh optimalnya, bagaimana jenis akarnya,” urai Kaleb.
“Tebang semua pohon yang sudah masuk fase degeneratif, karena sudah tidak efektif menyimpan air. Lalu kita adakan reboisasi,” imbuh Ketua Rumah Balada Indonesia (RBI) itu.
Dia menyebut, daerah-daerah yang wajib ditanami pohon adalah daerah hulu, bantaran sungai, dan hutan gundul. “Dinas Lingkungan Hidup tentu mengerti soal hal-hal semacam ini,” kata Kaleb.
Selain itu pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan Pemkot Parepare, harus memperhatikan dampak lingkungan yang sangat mungkin terjadi. “Harus seimbang antara pembangunan dengan lingkungan,” pintanya.
Ia bersama rekan-rekannya sesama aktivis pegiat lingkungan, siap membantu sebisa mungkin untuk program-program penyelamatan lingkungan.
“Memang harus banyak menanam pohon, jangan lebih banyak menanam beton. Ketika kita memberikan kematian kepada alam, maka alam juga akan memberikan kematian kepada kita. Begitu pula sebaliknya,” tegas Kaleb. (ris)