PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Ketua Komisi III DPRD Parepare, Rudy Najamuddin mempertanyakan belum dicairkannya anggaran penanganan Covid-19 di Parepare. Sementara, sudah sebulan lamanya darurat virus Corona di Parepare diumumkan. Bahkan, Pemkot juga telah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah pada warga.
Menurut Rudy, belum dicairkannya anggaran tersebut merupakan bentuk lambannya penanganan Corona di Parepare. Terlebih, kata Rudy, sampai saat ini pemkot belum pernah melakukan aksi nyata berupa penyaluran bantuan untuk warga.
“Percuma diumumkan anggarannya sampai miliaran kalau belum ada aksi nyata untuk warga. Saya menilai, tim gugus ini masih kurang kepedulian dan kepekaannya,” tudingnya, Rabu (15/4/2020).
Selain itu, sambung Rudy, anggaran penanganan Covid-19 yang nilainya Rp8,35 miliar itu, perlu dilakukan transparansi. Ia tidak mempersoalkan besaran nilainya, tetapi lebih kepada anggaran apa saja yang digeser pada setiap SKPD untuk penanganan corona.
“Yang kita mau tahu, dinas apa dan kegiatan apa saja yang dipotong anggarannya. Karena, jangan sampai ada kegiatan yang peruntukannya bisa dirasakan langsung oleh warga, tapi malah itu yang dipotong. Kita tidak mau kalau ada seperti itu,” tegasnya.
Sementara itu, Bendahara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Jamaluddin menegaskan jika anggaran tersebut sudah tersedia. Sisa menunggu penyelesaian administrasi di tiap SKPD untuk pencairannya.
“Seluruh anggaran Rp8,35 M sudah tersedia. Tinggal menunggu penyelesaian administrasi SKPD untuk selanjutnya minta ke BUD untuk dicairkan. Tentu setelah ada SPD sebagai dasar buat SPM. Intinya dana sebesar Rp8,35 M anggarannya sudah siap,” jelasnya saat dikonfirmasi pijarnews.com via WhatsApp.
Ditanyakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pencairan anggaran itu, Jamaluddin mengatakan, sangat bergantung pada kelengkapan administrasi dari tiap SKPD yang mengajukan permohonan penggunaan anggaran.
“Besok juga kalau sudah ada SKPD yang meminta, kami proses. Dengan syarat sudah lengkap administrasinya,” imbuhnya. (*)
Reporter : Mulyadi Ma’ruf
Editor : Dian Muhtadiah Hamna