PINRANG, PIJARNEWS.COM–Bentrok warga menolak tambang pasir dengan penambang yang dikuasai PT ASR, pecah. Tiga warga di larikan ke rumah sakit.
Kejadian berlangsung di lokasi sengketa tambang pasir di Kampung Salipolo, Desa Salipolo, Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang, Selasa (5/11/2019).
Awalnya, ratusan warga gabungan warga Desa Salipolo dan Desa Bababinanga yang menolak aktivitas tambang pasir mendatangi lokasi tersebut dengan membawa senjata tajam dan bambu runcing. Mereka berupaya menghentikan aktivitas tambang pasir tersebut.
Pada saat tiba di lokasi tambang pasir tersebut, terjadi cekcok antara pihak warga dengan pihak penambang PT. ASR
Personel Polsek Cempa dipimpin langsung Kapolsek Cempa IPTU A. Akbar yang berada di TKP berusaha melerai kedua belahpihak, namun situasi tidak terkendali. Terjadi perkelahian yang mengakibatkan korban luka dari kedua belah pihak serta pihak penambang PT. ASR sekira tujuh orang berusaha lari menyelamatkan diri.
Akibatnya, korban pada kedua belah pihak masing-masing pihak warga Desa Salipolo bernama HS (55 ) dan korban di pihak pekerja penambang PT. ASR masing-masing ZN (50), MT (49) dan KM (38).
Sementara korban dibawa ke Puskesmas Cempa oleh personel Polsek Cempa untuk mendapatkan perawatan medis. Satu korban MT(49) dilarikan ke RSU Lasinrang karena luka serius.
Situasi mulai kondusif dan dikendalikan aparat Polres Pinrang di TKP berangsur-angsur pulih dan aman. (*)
Reporter: Fauzan Mahmud
Editor Dian Muhtadiah Hamna