PINRANG, PIJANEWS.COM — Komunitas Pemuda Desa Wiringtasi, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang merilis 300 anakan penyu di Pantai Wisata Lowita, Pinrang, Minggu (28/6).
Komunitas tersebut didirikan sekelompok pemuda beranggotakan 5 orang yakni Renaldi, Rahmatullah, Fajarai, Hendra, dan Maman. Mereka sepakat membentuk komunitas tersebut yang diberikan nama “Sahabat Konservasi Lowita”.
Komunitas tersebut merilis anakan penyu (Tukik) sudah 3 tahap dengan mengajak aparat desa, anggota DPRD Sulsel Andi Azizah Irma Wahyudiyati dan seluruh elemen masyarakat untuk memberikan pengenalan tentang Konservasi Penyu.
“Kami merasa bersyukur dalam kegiatan ini, karena dihadiri beberapa tokoh masyarakat,” kata Maman, Kordinator Komunitas.
Maman menyampaikan selama tiga tahun mereka merasa empati melihat eksploitasi telur penyu yang diperjual belikan dan dikonsumsi masyarakat.
“Padahal sudah jelas bahwa Penyu merupakan hewan yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 tahun 1990,” terang Maman.
Selama bertahun-tahun, pesisir pantai Lowita merupakan tempat bertelurnya penyu jenis tempayan, namun disayangkan masyarakat masih saja mengambil telur penyu tersebut.
Itulah yang menjadi alasan pembentukan komunitas tersebut, yakni bertujuan melakukan penyelamatkan telur penyu dan melakukan pendampingan kepada masyarakat agar menjaga telur penyu sampai menetas.
“Akhirnya telur penyu menetas, bulan ini lebih dari 300 anak penyu yang dirilis langsung di pesisir pantai desa Wiringtasi Kecamatan Suppa,” ujar Maman.
Maman mengaku secara sukarela melakukan hal tersebut yang didasari rasa empati, sehingga itu menjadi kunci keberhasilan kegiatannya itu.
Bahkan dengan serius mereka akan membentuk komunitas secara formal sebab, kata Maman, selama ini hanya melakukan kegiatan secara sukarela.
“Kami juga mengharapkan dukungan pemerintah setempat agar dalam penjagaan dan pelestarian penyu ini bisa dilestarikan di desa kami, sehingga bisa menjadi objek ekowisata penyu,” tutupnya.
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin
Editor : Muhammad Tohir