JENEPONTO, PIJARNEWS.COM — Bagi anda pecinta kuliner daging kuda tak ada salahnya jalan-jalan ke Butta Turatea, Jeneponto. Kabupaten ini memang terkenal dengan pelbagai kuliner berbahan dasar daging kuda. Salah satu lokasi kuliner yang PIJAR rekomendasikan adalah Pasar Tradisional Tolo Kota.
Pasar yang terletak sekira 17 kilometer dari utara Ibukota Kabupaten, Bontosunggu itu, khusus ditempati menjual kuda dan pelbagai hal yang berkaitan dengan kuda. Anda bisa Menjumpai para pedagang kuda yang sedang menawarkan kuda jualannya, harganya pun bervariasi mulai dari harga termurah hingga harga termahal, tergantung besar kecilnya ukuran badan kuda tersebut. Pasar itu hanya buka dua hari dalam sepekan, yakni Selasa dan Sabtu.
Nah di Pasar Tolo ini, anda bisa menjumpai para pedagang kuliner yang dikenal dengan nama Ganja alias Gantala Jarang. Mereka biasanya berjejer dikompleks pasar sambil menunggu pelanggangnya datang. Satu porsi gantala jarang dibandrol Rp25 ribu. Anda dijamin pasti kenyang dan puas.
Ganja yang berbahan dasar daging kuda ini rasanya nikmat dan gurih, karena dimasak menggunakan alat tradisional sambil menggunakan kayu bakar. Cara memasaknya juga terbilang unik. Daging kuda direbus dalam wadah (panci) khusus, biasanya dari potongan drum, dalam waktu yang lama. Daging kuda tersebut hanya direbus dengan hanya menggunakan garam kasar, kemudian diberi bumbu dari akar-akar kayu. Meski tidak dimasak dengan bumbu yang komplet, makanan ini memiliki rasa dan aroma khas.
Di kalangan masyarakat Jeneponto, Gantala Jarang merupakan salah satu makanan yang harus ada dalam berbagai acara, misalnya pesta perkawinan. Gantala Jarang adalah kuliner tradisional yang paling digemari.
Selain rasanya nikmat dan gurih, juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Bagi masyarakat Jeneponto, gantala jarang dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit, diantaranya anti penyakit tetanus dan juga bisa meningkatkan vitalitas tubuh agar tetap sehat dan kuat. (man/ris)