PAREPARE, PIJARNEWS.COM –Proses hukum kasus pencabulan yang diduga dilakukan oknum guru di salah satu sekolah SMK di Kota Parepare terhadap 3 orang siswanya hingga kini terus bergulir.
Hari ini, Kamis (30/3/2023) Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Parepare bersama penyidik dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Parepare melakukan gelar perkara di Kantor Kejari Parepare, Jl. Jendral Sudirman, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare.
Gelar perkara dipimpin Kepala Kejari Parepare, Edi Dikdaya, hadir Kasi Intel Kejari Parepare, Sugiharto, Kasatreskrim Polres Parepare, AKP Deki Marizaldi didampingi Kepala Unit (Kanit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Parepare Aipda Dewi Natalia Noya juga hadir dari pihak Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Parepare dan tim pendampingan korban dari Ruang Aman Perempuan Parepare (RAPER) KOPRI PC PMII Kota Parepare.
“Terkait pendalaman kasus yang sudah kita tangani tadi sudah dapat titik terang dan ada beberapa hal termasuk untuk proses dalam melengkapi berkas perkara,” ungkap Deki.
Sementara terkait berkas perkara atau P21 yang belum terlaksana, Deki mengatakan, untuk pemeriksaan semua masih proses. “Kita sudah koordinasi tadi yang dipimpin oleh Bapak Kejari juga, dan kita sudah memahami ada beberapa yang harus kita penuhi. Intinya masih proses,” jelasnya.
“Kita tidak bisa sampaikan karena itu larinya ke materi. Intinya masih proses dan penahanan (pelaku) juga masih panjang sampai tanggal 15 April,” tambahnya.
Lebih lanjut, Deki mengatakan, akan melengkapi berkas perkara dan akan berkoordinasi terus dengan pihak JPU.
“Ada beberapa yang harus kita lengkapi, namun kita tidak bisa sebutkan. Intinya itu adalah materi dari berkas. Intinya itu kewajiban kami untuk melengkapi supaya cepat P21 nya,” ujar Deki.
Sementara itu JPU, Sugiharto mengatakan, dari hasil ekspos gelar perkara mengungkapkan, ada beberapa kelengkapan berkas yang harus dipenuhi oleh penyidik, berkas itu terkait materi dari penyidik. “Intinya itu kelengkapan berkas materi perkara,” tandasnya.
Terkait perkara yang dinilai tertunda-tunda dan terkendala, Sugiharto beranggapan tidak ada kendala. “Sebenarnya untuk kendalanya tidak ada. Cuman waktu saja untuk proses kelengkapan berkasnya. Untuk ditunda-tunda, tidak ada,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya kasus oknum guru yang mencabuli 3 siswanya terjadi pada Jum’at 19 Agustus 2022, Pukul 01.00 WITA di Perkuburan Panroko, Jalan Hikmah, Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare.
Hal itu berdasarkan hasil press release Polres Parepare di Mapolres Parepare, pada Rabu (18/1/2023). (why)