MAKASSAR, PIJARNEWS.COM—Setelah batas akhir pendaftaran calon rektor UIN Alauddin Makassar periode 2023-2027 ditutup pada Kamis (13/4/2023) lalu, panitia akan mengumumkan hasil verifikasi para calon yakni besok, Selasa (18/4/2023).
Hal itu disampaikan Ketua Penjaringan Bakal Calon Rektor UIN Alauddin Makassar, Kamaluddin Abunawas kepada Pijarnews.com. “Setelah Senin baru bisa diekspos. Tepatnya Selasa. Insya Allah,” katanya, Ahad (16/4/2023). Namun Kamaluddin enggan membeberkan lebih jauh apakah ketujuh calon rektor ini telah memenuhi kualifikasi dalam persyaratan berkas administrasi.
Dilansir dari Sindomakassar.com, ketujuh guru besar calon rektor UIN Alauddin adalah Prof Muhammad Amri dan Prof Siti Aisyah Kara yang mengembalikan berkas pendaftaran pada Senin 10 April.
Pada Rabu 13 April, ada tiga guru besar yang mengembalikan berkas pendaftaran. Mereka yakni Prof Hamdan Juhannis, Prof Muhammad Khalifah Mustami, dan Prof Abustani Ilyas.
Di hari terakhir, ada Prof Mustari Mustafa dan Prof Wahyuddin Naro yang mengembalikan berkas. Masa pengembalian berkas akan berakhir pada pukul 15.00 Wita hari ini.
“Nama-nama yang lolos akan kita serahkan ke Rektor. Nanti Rektor yang akan serahkan ke Senat,” ujar Kamaluddin di ruang kerjanya.
Nantinya kata Kamaluddin, nama-nama yang lolos akan memaparkan visi dan misi di depan senat. Selanjutnya akan dilakukan penilaian kualitatif yang akan dikirim ke Jakarta.
“Seleksi selanjutnya di Kementerian Agama. Mereka ada tim seleksi. Calon rektor akan memaparkan visi misi juga di sana selain di sini,” pungkas Kamaluddin.
Prof Mustari berharap, kepemimpinan UIN Alauddin Makassar pada periode yang baru bisa dimulai dari proses seleksi calon rektor yang baik dan demokratis.
Prof Mustari pun membeberkan alasannya maju sebagai calon rektor. Pertama, dilatarbelakangi pengalamannya selama ini. Kedua adalah dorongan dan ajakan akademisi UIN Alauddin.
“Karena ada kepercayaan teman-teman dan saya juga mengintrospeksi pengalaman saya, terutama empat tahun saya menjadi pejabat atase pendidikan, menginspirasi saya untuk mencalonkan diri,” pungkas Mustari.
Sementara itu, Prof Wahyuddin Naro menjelaskan bahwa dirinya ikut mencalonkan diri sebagai calon rektor karena tergerak untuk melanjutkan keberlanjutan progam kepemimpinan kampus sebelum-sebelumnya.
“Saya berfikir untuk melanjutkan program yang sudah berjalan di UIN Alauddin. harus terjadi keberlanjutan kegiatan dan kebijakan dari kepemimpinan sebelumnya,” kata Prof Wahyuddin. (*)