MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 19 daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) terdampak bencana akibat cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini melanda Sulsel.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjend Suryanto saat berkunjung ke Makassar untuk meninjau kondisi terkini bencana yang melanda sebagian besar Wilayah Sulsel pada Senin (9/1/2023).
Letjend Suryanto mengatakan pihaknya diminta oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk turun langsung ke lapangan memastikan penanganan banjir di Sulsel dengan baik.
“Ada 19 kabupaten kota yang terkena banjir dalam beberapa terakhir ini, dari arahan bapak presiden BNPB langsung turun ke lapangan memastikan penanganan banjir ini bisa dilaksanakan dengan baik,” ungkap Letjend Suryanto.
Ia menyebutkan ada beberapa hal yang harus diperiksanya yakni terkait tanggap darurat, transisi tanggap darurat dan tahap rekonstruksi terhadap daerah yang masih tergenang air.
“Jadi yang kami lihat mulai tanggap darurat, transisi tanggap darurat sampai tahap rekonstruksi, beberapa daerah masih tergenang air tapi sudah ada yang surut kami datang langsung melaksanakan rapat koordinasi,” jelasnya.
Kedatangan BNPB bukan hanya meninjau dan mengecek penanggulangan bencana saja, namun pihaknya juga memberikan bantuan dana kepada 15 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang terdampak bencana akibat cuaca ekstrem.
Adapun 15 Kabupaten/kota yang akan disalurkan pada 9 Januari 2023 mendatang yaitu Kota Makassar, Kabupaten Sinjai, Kepulauan Selayar, Bantaeng, Sidrap, Enrekang, Luwu Utara, Bone, Pinrang, Barru, Jeneponto, Parepare, Bulukumba, Pangkep.
Ia menyebutkan masing-masing daerah akan menerima bantuan berupa dana operasional sebesar Rp250 juta sementara untuk provinsi sebesar Rp500 juta.
Sedangkan untuk dana sembako berupa makanan yang siap konsumsi disiapkan anggaran Rp 100 juta masing-masing kabupaten/kota yang terdampak.
Tidak hanya itu BNPB juga menyiapkan seribu selimut dan matras untuk masing-masing kabupaten/kota.
Ia berharap melalui bantuan tersebut dapat dapat dioperasionalkan dalam masa tanggap darurat oleh pemerintah daerah bersama stakeholder yang terlibat sehingga meringankan penderitaan korban bencana.
“Dengan bantuan ini saat masa tanggap darurat bisa dioperasionalkan oleh pemerintah daerah TNI Polri baik bupati Dandim, Kapolres sehingga masyarakat yang terdampak ini ingatlah penderitaannya,” terangnya.
Lebih lanjut ia menambahkan pasca tahap rekontruksi dilakukan pemerintah bersamaan masyarakat tetap waspada dan mempersiapkan diri dengan melakukan mitigasi bencana.
“Makanya setelah selesai surut kita tidak bisa diam tetapi harus berpikir bagaimana hujan yang sama di tahun depan di 2024 tidak terjadi seperti sekarang kalaupun banjir ya lebih kecil dari sekarang, itu artinya mitigasi pencegahannya berjalan,” tutupnya. (*)
Reporter: Sucipto Al-Muhaimin
Editor: Dian Muhtadiah Hamna