MAKASSAR, PIJARNEWS.COM– Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, membuka secara resmi Kongres II Konfederasi Serikat Nusantara (KSN), yang dilaksanakan di Hotel Grand Asia Makassar, Rabu (3/11/2021).
Abdul Hayat mengapresiasi pelaksanaan kongres, dan berharap agar lahir pemikiran yang solutif dalam memperbaiki tatanan kehidupan rakyat. Khususnya bagi para pekerja/buruh dalam memantapkan langkah pengembangan organisasi, seiring dengan perkembangan zaman dengan segala dinamika dan tantangannya.
“Pandemi Covid-19 dan era revolusi industri 4.0 membuat tatanan kehidupan di dunia kerja menjadi berubah,” kata Abdul Hayat.
Ia mengungkapkan, terhambatnya aktivitas perekonomian akibat pandemi, secara otomatis membuat pelaku usaha melakukan efisiensi untuk menekan kerugian. Akibatnya, banyak pekerja yang dirumahkan atau bahkan diberhentikan. Untuk itu, diperlukan kebijakan yang tepat dalam menanggulangi dampak yang ditimbulkan.
“Kebijakan yang dibuat tentu harus ditujukan untuk melindungi dan mengembalikan kesejahteraan masyarakat yang terdampak pandemi. Dan pemerintah harus turun tangan dalam mempersiapkan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan dunia kerja pasca pandemi,” ujarnya.
Menurut Abdul Hayat, KSN sebagai salah satu organisasi pekerja diharapkan menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi, berdiskusi dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi para pekerja. Isu angkatan kerja, pengangguran, dan orang miskin, adalah hal yang senantiasa harus didiskusikan untuk mendapatkan solusi pemecahannya.
“Semoga berbagai isu-isu tersebut pada kongres ini, menjadi langkah awal dalam komitmen yang nyata bagi seluruh rakyat untuk turut serta berperan aktif dalam mempercepat penyelenggaraan ketenagakerjaan yang lebih baik. Tentunya, kami dari Pemprov Sulsel mengajak pengurus dan anggota KSN Sulsel untuk turut serta bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya pencegahan dan penanganan pandemi,” harapnya.
Sementara, Presiden KSN, Mukhtar Guntur Kilat, berharap, program-program yang telah dibuat bisa lebih menyesuaikan dengan situasi saat ini. Karena kongres pertama belum masuk era pandemi, sehingga ada perubahan yang signifikan.
“Kali ini, kita wacanakan akan dipilih oleh presiden dan wakil presiden, struktur lainnya setelah kongres. Saya berharap agar peserta yang hadir dalam kongres ini semua aktif sehingga menghasilkan program yang maksimal, dan bisa dinikmati oleh para buruh yang ada di Indonesia,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan PHI dan Jamsos TK, Indah Anggoro Putri, menyampaikan, Kementerian Ketenagakerjaan selalu mengimbau agar seluruh pekerja dapat mandiri dan terus menjaga solidaritas, kekompakan, dan terbebas dari segala bentuk pengaruh atau kontrol dari pihak-pihak luar yang mengganggu kinerja dan visi misi dari setiap pekerja.
“Kami terus menghimbau kiranya serikat pekerja dapat terus menjunjung tinggi dan menerapkan hak-hak berserikat, demokrasi, terbuka, mandiri dan bertanggung jawab, serta mendukung kemajuan kesejahteraan pekerja dan juga keberlangsungan usaha,” pesan Indah, saat membawakan sambutan dari Menteri Ketenagakerjaan lewat virtual zoom meeting.
Ia juga mengharapkan kiranya dapat memperkuat dan kapasitas seluruh pengurus dan anggota, sehingga dapat terus tumbuh dan berkembang di kompetisi yang tidak hanya terjadi diantara para pekerja, tapi juga kompetisi yang terjadi diantara para pengusaha atau pelaku bisnis.
“Teruslah fokus untuk membangun dan menjadikan serikat pekerja mandiri serta memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota dengan terus mendukung pemulihan ekonomi nasional,” terangnya.
Hadir dalam kongres ini, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar, Plt Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulsel, perwakilan Kapolda Sulsel, perwakilan Pangdam XIV Hasanuddin. (*)