BOGOR, PIJARNEWS.COM — Bupati Barru, Suardi Saleh menghadiri undangan dalam rangka tatap muka bersama Presiden RI ke-7 di Istana Bogor, Selasa, 31 Juli 2018.
Bupati Barru Suardi Saleh bersama Ketua APKASI, Mardani H Maming dan Sekjen Prof Nurdin Abddulah beserta kepala daerah yang tergabung dalam APKASI terlebih dahulu melalukan briefing. Hasil dari pengarahan tersebut di tunjuklah lima perwakilan Kepala Daerah, salah satunya Bupati Barru Suardi Saleh untuk menyampaikan saran-saran tentang dana desa di Sekretariat APKASI.
Dalam tatap muka tersebut, Bupati Barru Suardi Saleh, juga tampil sebagai pemateri dana desa. Sebelum menyampaikan materi, Suardi Saleh di hadapan Presiden Jokowi dan para kepala daerah yang hadir, mengucapkan terima kasih atas program nawacita ke-3 yang sangat dirasakan hingga ke pelosok negeri. Tak terkecuali di Kabupaten Barru.
“Terima kasih saya hanturkan kepada bapak Presiden atas segala program nawacita yang sudah sangat baik dengan desa membangun. Dimana anggaran yang kami terima khusus Kabupaten Barru melebihi besaran dari yang diprogramkan pusat secara keseluruhan, dimana desa kami paling sedikit menerima Rp2,1 M dan paling besar Rp3,1 M dan itu sangat luar biasa bagi desa kami pak,” ungkap Suardi Saleh.
Dalam kesempatan yang sama, Suardi Saleh juga menyampaikan saran membangun untuk kelurahan di seluruh Indonesia tanpa terkecuali.
“Izin saran yang jika dijalankan beriringan dengan program nawacita maka akan lebih baik lagi, dimana pembangunan di desa dan kelurahan dalam hal pendanaan bisa seimbang, agar tidak terjadi kesenjangan infrastruktur di desa dan kelurahan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengharapkan, untuk mengoptimalkan pemanfaatan dana desa dalam rangka mewujudkan Desa Mandiri, sekiranya pendamping lokal desa ini diperbanyak lagi. Bila memungkinkan, lanjut Suardi, satu desa satu pendamping.
Tak hanya itu, ujar Suardi, perlu peningkatan kapasitas bagi para kepala desa dan Bumdes serta para pelaksana desa agar bisa terwujud semua unsur yang berkualitas. (*)
Reporter: Abdillah
Editor: Dian Muhtadiah Hamna