BARRU, PIJARNEWS.COM — Bupati Barru Suardi Saleh bakal menjadwalkan ‘Tudang Sipulung’ antara seluruh stakeholder terkait, menyikapi polemik rel kereta api yang melintasi kuburan di Kampung Polewali, Barru.
Rel KA jalur Makassar-Parepare itu bakal melintas diatas 809 makam dikuburan itu. Satker KA berencana memindahkan makam. Namun keputusan itu disebut tanpa koordinasi dengan ahli waris dan keluarga.
“Dalam waktu dekat kita lakukan peninjauan kembali ke lokasi pekuburan dan mengadakan tudang sipulung dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terbaik,” kata Suardi.
Sebelumnya, sejumlah aktivis mahasiswa memprotes kinerja Satker yang dianggap tidak ‘mappatabe’ dalam keputusan memindahkan makam. Keluarga dan ahli waris juga mengaku tak pernah diberitahu kapan dan dimana kuburan akan dipindahkan.
Jalur KA tahap I direncanakan sepanjang kurang lebih 145 kilometer dari Kota Makassar menuju Kota Parepare. Proses groundbreaking pembangunan kereta api lintas Makassar-Parepare dilaksanakan pada Senin, 18 Agustus 2014 silam di Desa Siawung, Barru.
Pemasangan rel pertama telah dilakukan pada Jumat, 13 November di Desa Lalabata, Barru. Jalur kereta ini diujicobakan untuk kali pertama pada tanggal 10 November 2017. Presiden RI Joko Widodo juga sempat menyindir lambannya progress KA ini.
Jalur kereta api ini pada awalnya dibangun jalur tunggal, tetapi lahan yang disiapkan dapat dibangun jalur ganda. Jalur ini direncanakan mempunyai 23 stasiun yang akan dibangun sebagai pemberhentian kereta api. 23 stasiun itu tersebar dari Parepare hingga Makassar. (fdy/ris)