MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulselbar akhirnya resmi menahan Bupati Takalar, Burhanuddin Baharuddin, Senin 6/11. Dia ditahan usai menjalani pemeriksanaan di lantai lima bidang tindak pidana khusus (Pidsus) sejak pukul 11.00 Wita,
Dia ditahan karena diduga terlibat korupsi penjualan lahan permukiman transmigrasi. Burhanuddin yang telah lama berstatus tersangka ini langsung digiring menuju mobil tahanan untuk dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1A Makassar.
Tidak ada komentar yang disampaikan Burhanuddin, saat ditemui awak media sesaat sebelum ia dimasukkan ke dalam mobil tahanan. Sebelumnya, ia telah 3 kali tidak memenuhi panggilan penyidik.
“Penahanan dilakukan untuk selama 20 hari yaitu terhitung sejak hari ini sampai dengan tanggal 25 November 2017 di Lapas Kelas I A Makassar,” ujar Kajati Sulselbar Jan S Maringka, kepada detikcom
Dalam penahanan ini, Burhanuddin dikawal sejumlah orang yang berpakaian rapi hingga ia naik ke atas mobil tahanan. Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi resmi dari pihak Kejati terkait surat perintah penahanan terhadap Burhanuddin.
Jan mengatakan, kasus ini diduga menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar lebih dari Rp 17 miliar. Anggaran yang diduga dikorupsi bupati tersebut berasal dari anggaran tahun 2015.
“Tersangka diduga telah mengeluarkan izin prinsip untuk zona industri di lokasi yang sebenarnya merupakan pencadangan transmigrasi,” ujarnya.
Di kasus ini, penyidik juga telah menahan 2 orang terdakwa atas nama M.Noor Utary selaku Camat Manggarabombang dan Risno Siswanto selaku Sekdes Laikang. Untuk 2 orang tersebut kasusnya sedang disidangkan di pengadilan. (*)