PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Hati siapa yang tak miris ketika melihat kondisi Nasrullah. Pria 47 tahun itu tingggal bersama putranya, Rasul, dirumah yang lebih pantas disebut gubuk, di Jalan Industri Kecil, Kota Parepare.
Ukurannya hanya 3×4 meter. Berdinding seng bekas, sebagian lantainya masih tanah. Cercah matahari menembus atapnya yang bocor. Jangan tanyakan bagaimana ketika hujan tiba.
Dari luar, isi rumah itu sudah bisa ditebak. Harta paling berharga mungkin hanya beberapa lembar pakaian. Nasrullah sedang tak dirumahnya ketika PIJAR berkunjung. Setiap pagi, Nasrullah memang mesti mengayuh sepedanya, kesalah satu gudang beras. Dia jadi buruh panggul.
Anaknya, Muh Rasul yang menyambut PIJAR. Dia masih mengenakan celana sekolahnya. Rasul kelas 5 SD. “Bapak kerja angkat beras. Nanti magrib baru pulang. Biasa juga malam kalau lagi banyak yang mau diangkat,” kata Rasul.
Tetangga Nasrullah, Murni menyebut keluarga kecil itu memang layak dapat bantuan. Apakah sedikit perbaikan rumah, atau jika pemerintah berkenan mencarikan tempat yang lebih layak buat mereka.
“Sudah pernah didata. Untung masih dapat raskin. Ituji rumahnya kasian sekali ki lihat,” tuturnya.
* Baru Diusulkan
Terpisah, Lurah Bukit Indah, Yosep Lobo saat dikonfirmasi menjelaskan, gubuk Nasrullah belum diperbaiki lantaran hanya berstatus cadangan. Katanya, ada yang lebih berhak.
“Sebenarnya sempat mau diperbaiki pakai program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS). Tapi kan dia hanya cadangan. Ada warga lain yang sudah terdaftar,” jelasnya.
Akhirnya, gubuk Nasrullah dijanjikan untuk dibedah tahun depan. Menurut Yosep, tahun depan ada tambahan BSPS sebanyak 200 rumah. “Semoga bisa dapat,” tandasnya. Bertahan ya pak, sampai tahun depan. (mul/ris)