JENEPONTO, PIJARNEWS.COM — Harga cabai yang terus meroket, hingga harganya mencapai lebih dari 100 ribu rupiah perkilonya di pasaran.
Ternyata tak selamanya berdampak buruk bagi masyarakat. Namun, juga bisa berdampak bahagia, seperti yang dirasakan sejumlah Petani cabai di desa Balang Baru kecamatan Tarowang, Jeneponto. Para Petani Cabai di desa ini mengaku, bisa bernafas lega karena dapat meraut untung ditengah pedisnya harga cabai di pasaran.
Kades Balang Baru Tarowang Darman mengatakan, saat ini para petani cabai di desanya bisa meraut untung puluhan juta rupiah hingga ratusan juta rupiah.
“Alhamdulillah, dengan naiknya harga cabai, petani di desa kami ada yang mendapat keuntungan 70 juta, bahkan ada juga yang untung kurang lebih 100 juta rupiah,” kata Darman.
Keberhasilan petani cabai di desanya tentu tidak terlepas dari kerja kerasnya sebagai kepala desa. Untuk meningkatkan hasil produksi tanaman cabai, tentu harus melalui program dana desa.
Saat ini dana desa sebagian digunakan untuk pengadaan meteran listrik untuk sumur bor yang digunakan petani cabai menyiram tanaman cabai.
“Dulu petani menyiram tanaman cabainya menggunakan genset, tapi mereka rugi karena tidak sebanding dengan pengeluaran, tapi setelah saya ganti dengan menggunakan meteran listrik dari PLN, Alhamdulillah hasil produksi pertanian mereka meningkat. Satu hektar tanaman cabai bisa menghasilkan satu hingga dua ton cabai,” tandasnya. (man/ris)