SIDRAP, PIJARNEWS.COM — Saat banjir melanda warga yang bermukim di wilayah pesisir Danau Sidrenreng, terutama warga Kelurahan Wette’e, Kecamatan Panca Lautang, umumnya mereka tidak mengeluhkan banjir tersebut. Pasalnya saat air naik tangkapan ikan mereka kadang melimpah.
Namun yang paling menghantui masyarakat saat banjir tiba adalah serangan enceng gondok. Warga setempat khawatir terjangan enceng gondok ini bisa merusak rumah mereka, sehingga kebutuhan utama mereka saat banjir datang adalah bambu.
Belajar dari pengalaman itu, pihak Pemkab Sidrap tampaknya memahami kebutuhan mendesak warga saat banjir datang. Sehingga Bupati Sidrap Rusdi Masse (RMS) sendiri yang menginstruksikan ke instansi terkait untuk segera memberikan bantuan bagi warga.
“Data kebutuhan mendesak warga dan segera beri bantuan,” begitu perintah RMS.
Bantuan bambu yang datang cepat ini disambut suka cita warga Panca Lautang dan Tellu Limpoe. Salah seorang warga Panca Lautang, Hamid mengaku sangat senang dan berterima kasih atas bantuan tersebut.
“Bambu ini memang sangat kita perlukan saat ini untuk menahan enceng gondok mendekati wilayah perumahan. Terima kasih Pak Bupati RMS atas perhatian dan bantuannya,” ungkap Hamid kepada wartawan, Sabtu 7 Juli 2018.
Warga lainnya, I Senneng juga menyampaikan hal serupa. Ia mengaku sangat senang pemerintah daerah sangat memahami kebutuhan mendesak mereka saat ini.”Kita bangga dan senang pemerintah paham betul apa yang kita perlukan saat ini,” ungkap I Senneng dalam dialek Bugis.
Untuk diketahui, beberapa hari lalu, pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyalurkan bantuan bambu bagi warga korban banjir. Selain itu ada juga bantuan sembako dan obat-obatan dari Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil.
Bencana banjir yang melanda warga di wilayah pesisir Danau Sidenreng ini merupakan bencana tahunan. Hampir tiap tahun banjir melanda wilayah ini. Namun banjir bagi warga setempat tidak menjadi penghalang aktifitas ekonomi warga hampir tiap rumah memiliki perahu sebagai kendaraan harian mereka untuk beraktivitas saat banjir datang.
Bahkan terkadang saat banjir muncul pasar dadakan di atas perahu. Sebab umumnya mereka menjual ikan tangkapan mereka diatas perahu. Saat banjir datang hasil tangkapan ikan warga meningkat.
“Bagi warga setempat sebenarnya banjir ini merupakan berkah tersendiri. Cuma tetap mereka was-was kalau banjir menenggelamkan rumah mereka. Tapi selama ini aman saja,” ungkap warga setempat yang rumahnya jauh dari lokasi banjir. (*)
Reporter: Sudarmin
Editor: Dian Muhtadiah Hamna