PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Momen wisuda merupakan masa bahagia bagi mahasiswa. Salah satunya dirasakan oleh Muh Fajar Maulana Malik yang merupakan mahasiswa Jurnalistik Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare.
Pada sela-sela momen wisuda di Kampus yang bertajuk hijau tosca itu, Fajar tampil menyanyikan sebuah lagu berjudul “Ibu Aku Rindu” yang dipersembahkan untuk kedua orang tuanya.
“Lagu itu menceritakan pengorbanan seorang ibu, perjuangan ketika dia melahirkan kita dan salam rindu kepada ibu yang selalu jauh bersama anaknya. Permohonan maaf juga kepada ibu kalau punya salah dan dosa kepadanya,” ungkap Fajar Hijaz sapaan karibnya, Sabtu (26/8/2023).
Fajar mengungkap, berlangsung enam tahun lamanya. Fajar baru bertemu dengan bapaknya sebab berada di Timika, Provinsi Papua.
“Beliau kedua orang tua saya. Utamanya bapak lama tidak jumpa karena bapak tinggal di Papua,” ungkapnya.
Fajar bercerita, sejak mahasiswa baru dirinya memiliki keluarga yang tidak utuh. Sehingga Fajar menjalani masa kuliah dengan biaya sendiri agar tidak merepotkan kedua orang tuanya.
Meski dirinya lambat selesai dengan waktu 12 Semester.
“Bagi saya kalau peran kedua orang tua mungkin hanya memberikan semangat, karena asli mulai masuk jadi mahasiswa baru kedua orang tua sudah berpisah,” jelasnya.
“Cuma awal saja pernah dibayarkan kuliah dan itulah mungkin, alasan saya yang sekarang bisa dibilang lambat untuk menyelesaikan studi karena selain menggali ilmu, di sisi lain harus kerja demi melanjutkan hidup,” sambungnya.
Fajar Hijaz semasa kuliah mencari nafkah dengan menjadi seorang penyanyi, kepiawaiannya dalam menyanyi membuat dirinya menorehkan beberapa prestasi yang membanggakan bagi kampus dan keluarganya.
Dia mengaku, bersyukur atas status “broken home” sebab menjadikannya pribadi yang mandiri.
“Mungkin bisa dibilang agak bersyukur dengan status anak broken home, karena di sini saya bisa belajar menjadi orang mandiri dan tahu rasanya pahit manis mencari uang dan didukung juga dengan doa orang tua,” ucapnya.
Dia berpesan, kepada mahasiswa yang masih memiliki kedua orang tua dan tidak yang memiliki.
“Cukup doakan kedua orang tua dan buktikan kepada mereka suatu hal yang membuat bangga,” pesan Fajar.(*)
Reporter: Faizal Lupphy