PAREPARE, PIJARNEWS.COM –Kerja keras, ketekunan, kesabaran dan keinginan terus belajar menjadi cerita panjang perjalanan Dr Muhammad Ilham, Lc., M.Fil.I hingga meraih dua gelar doktor.
Perjalanannya di dunia pendidikan dimulai sejak duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Annadhalah Makassar Tahun 1999 hingga 2004.
Karena dorongan dari orang tua, anak ke 5 dari 9 bersaudara buah kelahiran pasangan Haji Kamil dan Hajjah Mastawiah itu melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
Ia mengambil kuliah Strata Satu (S1) di IAIN Alauddin Makassar Tahun 2004 hingga 2005. Hanya setahun kuliah di IAIN Alauddin, Ilham kemudian mendapat beasiswa untuk melanjutkan S1 Akidah dan Filsafat di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Ia menyelesaikan studinya di Tahun 2010.
“Selama menjalankan studi S1 di Kairo, murni beasiswa pemerintah kuwait,” ujar Ilham.
Tidak berhenti di sana, lelaki kelahiran Ujung Pandang 8 Maret 1987 itu kemudian melanjutkan pendidikan Strata Dua (S2). Ia mengambil jurusan Pemikiran Islam di UIN Alauddin Makassar pada Tahun 2011 hingga meraih gelar magister pada 2013.
Tak puas dengan itu, Ilham lalu melanjutkan lagi pendidikan S3 atau program doktor pada jurusan yang sama dan mendapat gelar doktor pertama di Tahun 2016. Semuanya diraih Ilham dengan biaya mandiri.
Sementara, perjalanan itu membawanya berkarir. Ia mulai di Tahun 2013.
“Awalnya setelah rampung S2, saya mengajar Filsafat di UIN Makassar Tahun 2013 hingga 2016. Selain itu di Universitas Pancasakti dan Sekolah Kesehatan Gowa selama satu semester,” paparnya.
Setelah menikah di tahun 2014 dengan Ratna dan kini dikaruniai 2 anak yakni Ezhio Haziq Al-Gaishan dan Kasz El-Hanan EL-‘Athtar, karir demi karir terus dilaluinya. Ia bolak balik mengajar antara UIN Alauddin Makassar dan IAIN Bone.
“Meski sedih karena mengorbankan waktu-waktu berharga bersama istri dan anak yang keduanya masih kecil, tapi ada kepuasan tersendiri dalam pencapaian ini demi memberikan yang terbaik untuk orang tersayang,” ungkap Ilham kepada PIJARNEWS, Kamis (27/2/2020).
Baginya belajar atau pendidikan, tidak selalu tentang pengetahuan semata. Ia proses kesempurnaan hidup. Dalam destinasi ilmu, kesabaran adalah modal terbesar.
Ternyata di Tahun 2016, lelaki yang hobi sepak bola itu kemudian kembali berlabuh dengan beasiswa Kementerian Agama dan mendapat gelar doktor kedua pada jurusan Hukum Islam di UIN Alauddin Makassar pada Rabu (26/2/2020).
Dalam berlabuh di dunia pendidikan, kekuatan baginya ternyata ada pada orang tua. Sejak kecil orang tua Ilham memiliki keterbatasan pengelihatan. Karena itu, orang tuanya tidak punya banyak kesempatan terhadap akses pendidikan. Hal itulah menjadi dorongan besar bagi Ilham untuk terus menyelami dunia pendidikan.
“Orang tua dulu berniat, kelak anak-anaknyalah yang akan mewujudkan itu. Kami 9 bersaudara, tidak satupun yang diperkenalkan dengan dunia usaha. Orang tua berharap, cukuplah mereka yang bekerja dengan fisik dan anaknya kelak tidak mengikuti jejak mereka,” paparnya.
Di Tahun 2017 akhir diterima sebagai dosen Non PNS di IAIN Parepare. Selama setahun mengabdi, Ilham kemudian mendaftar menjadi Dosen PNS di Kementerian Agama dan diterima di Satuan Kerja (Satker) STAIN Palopo. (*)
Penulis : Hamdan
Editor : Alfiansyah Anwar