PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) siap menghadapi varian baru Covid-19. Varian baru Covid-19 itu bernama EG.5 atau Eris.
“Kami selalu siap, karena kami mempunyai ruang infeksi untuk menghadapi Covid. Apalagi tenaga kami sudah terlatih,” ungkapnya Direktur RSUD Andi Makkasau, dr Renny Anggraini Sari kepada PijarNews, Jumat (15/12/2023).
Alumni Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (Unhas) ini mengatakan, dalam pencegahan Covid-19. RSUD Andi Makkasau hanya mengikuti aturan Pemerintah Pusat.
“Kalau untuk vaksin kembali, kami sesuaikan petunjuk dari pusat, karena penanganan penyakit infeksi mewabah seperti ini. Kita ikuti linier dari pusat,” katanya.
Sementara itu, surat edaran pencegahan Covid-19 yang dilihat PijarNews melalui direktur RSUD Andi Makkasau telah beredar di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Sudah ada edaran terkait kewaspadaan Covid-19,” pungkas Renny.
Adapun bunyi surat tersebut, ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota serta Rumah Sakit yang ada di Sulsel.
Dalam pencegahan Covid-19. Rumah Sakit diharapkan melakukan beberapa hal diantaranya, memantau perkembangan situasi dan informasi COVID-19, melakukan pelaporan kasus COVID-19 pada aplikasi RS Online.
Selain itu, memberikan pelayanan vaksinasi COVID-19 dan memastikan ketersediaan vaksin dengan tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan memperkuat kewaspadaan standar dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Sebagai informasi tambahan, Menteri Kesehatan (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa varian baru Covid-19, Omicron EG.5.1 alias ‘Eris’ sudah ada sejak sekitar Juni 2023.
“Varian baru tersebut memang sudah ada di Indonesia. Sudah dari dua bulan lalu,” ungkap Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Jumat (15/12/2023).
Meskipun saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan varian ‘Eris’ sebagai sebagai varian under monitoring (VUM) atau varian yang diawasi. Menkes pun mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan tidak khawatir.(*)
Reporter: Faizal Lupphy