TAKALAR, PIJARNEWS.COM – Cuaca buruk beberapa hari terakhir, seperti gelombang tinggi, angin kencang, hujan disertai guntur dan kilat juga terjadi di pantai Galesong, Kabupaten Takalar.
Akibatnya para nelayan di Galesong memilih untuk tidak melaut demi keselamatan. Meski tidak melaut mereka masih tetap diselimuti kekhawatiran sebab gelombang ombak sewaktu-waktu bisa merusak perahu-perahu nelayan, apalagi perahu nelayan tersebut berbahan fiber yang rentan terhadap hempasan dan benturan.
Seperti Daeng Rani misalnya yang setiap saat harus memeriksa perahunya, apalagi perahu Daeng Rani Baru saja diperbaiki, jika rusak kembali, dapat dipastikan akan menambah beban kerugian Daeng Rani.
“Perahunya kan baru diperbaiki karena kemarin bocor dan catnya juga sudah pudar. Kalau rusak, jadinya saya harus perbaiki kembali perahunya,” ungkapnya.
Nelayan yang lain, Daeng Coa juga memilih libur melaut memanfaatkan ber istirahat dirumahnya hingga cuaca membaik, tidak ada aktivitas lain yang bisa dilakukamnya selain menjadi nelayan. Dang Coa juga mengatakan cuaca buruk tersebut merupakan musim barat yang berasal dari Bantaeng, atau yang biasa disebut musim barat purung-purung.
Musim barat ini lanjutnya dikenal sangat ekstream karena kedatangannya tidak sesuai dengan musim barat pada umumnya yang datang pada november hingga februari.
Biasanya kata Daeng Coa, musim barat purung-purung tersebut datang di pertengahan musim timur dan diperkirakan akan berlangsung selama tiga hari.
Penulis : Apriani