MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Kota Makassar dilanda cuaca ekstrem selama tiga hari berturut-turut sejak tanggal 9 hingga 11 Februari 2025. Cuaca esktrem tersebut merupakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, per tanggal 11 Februari 2025 mencatat tiga kecamatan terendam banjir.
Kecamatan Panakkukang di Kelurahan Pandang lokasi terendam ialah Kompleks CV Dewi dengan ketinggian air sekitar 15 centimeter (cm), Jalan Adhyaksa Lorong 3, 5 dan 7 dengan ketinggian air mencapai 10 cm, dan Kompleks IDI ketinggian air sekitar 10 cm.
Selanjutnya, Kecamatan Biringkanaya di Kelurahan Katimbang yang berlokasi di Kotipa VIII dengan ketinggian air mencapai 35 cm, Kotipa XIV mencapai 40 cm, Kotipa XV ketinggian air sekitar 55 cm, dan Kotipa XVI dengan ketinggian air mencapai 65 cm.
Terakhir, Kecamatan Manggala di Kelurahan Manggala yang berlokasi di Waduk Tunggu Pampang ketinggian air kondisi normal, Jalan Kecaping Raya dan Blok 8 ketinggian air mencapai 50 cm, Jalan Biola Raya Blok 10 ketinggian air mencapai 20 cm , serta Jalan Ujung Bori Blok 8 ketinggian air mencapai 150 cm.
Selain itu, BPBD Kota Makassar juga mencatat sebanyak 56 kepala keluarga (KK) atau 179 jiwa mengungsi yang tersebar di lima titik pengungsian.
Titik pengungsian berada di Kecamatan Manggala yaitu di Masjid Jabal Nur sebanyak 27 KK atau 30 jiwa, Masjid Makkah Al Mukaramah sebanyak 12 KK atau 30 Jiwa, dan Masjid Al Muttaqin sebanyak 8 KK atau 29 jiwa.
Lalu, di Kecamatan Biringkanaya yakni Masjid Nurul Ikhlas sebanyak 8 KK atau 26 jiwa dan Masjid Grand Rahman sebanyak 1 KK atau 4 jiwa.
Cuaca ekstrem ini juga berdampak pohon tumbang dan kerusakan rumah warga yang tersebar disejumlah titik di Kota Makassar. Pada periode Februari 2025, BPBD Kota Makassar melaporkan ada enam pohon tumbang dan 20 bangunan warga rusak di kecamatan Manggala, Biringkanaya, Panakkukang dan Ujung Pandang.
Selain banjir, hujan deras dan angin kencang juga menyebabkan enam pohon tumbang dan merusak 20 bangunan warga di Kecamatan Manggala, Biringkanaya, Panakkukang, dan Ujung Pandang.
Kepala pelaksana BPBD Kota Makassar, Hendra Hakamuddin mengatakan cuaca ekstrem di Kota Makassar akan berlangsung hingga 13 Februari 2025.
Hal itu, kata Hendra, berdasarkan laporan dari BMKG Wilayah IV Makassar yang mengeluarkan peringatan dini cuaca di Provinsi Sulawesi Selatan yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai dengan kilat/petir dan angin kencang.
Tak hanya itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir (ROB) yang berlangsung sejak 8 Februari 2025 pukul 15.00 WITA hingga 11 Februari 2025 pukul 22.00 WITA.
ROB ini disebabkan oleh fase bulan purnama pada 12 Februari 2025 serta hujan deras di sepanjang pesisir barat Sulawesi Selatan.
Hendra mengaku pihaknya telah menerjunkan tim untuk memantau titik rawan banjir, mendata jumlah pengungsi, serta menyalurkan bantuan logistik ke beberapa lokasi terdampak.
Evakuasi warga menggunakan perahu karet dan perahu polyethylene juga dilakukan di daerah yang paling parah. Ia pun mengimbau masyarakat, terutama di wilayah rawan banjir seperti Manggala, Biringkanaya, Tamalanrea, dan Panakkukang, agar tetap waspada.
“Kondisi ini masih berlanjut sampai tanggal 13. Kita berharap cuaca segera kembali normal,” tutup Hendra. (*)
Sumber: RakyatSulsel.co