MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku khawatir jika dana pembebasan lahan jalur kereta api tidak bisa diserap secara keseluruhan, hal itu disampaikan dalam konferensi pers yang dilaksanakan di ruang rapat Balai, Rabu (20/7/2022).
Kehawatiran itu dipicu lantaran terhalang tahap pelaksanaan akibat perselisihan perihal model konstruksi yang dicanangkan. Pihak Pemkot menginginkan model konstruksi elevated (melayang) sementara model konstruksi yang dicanangkan Balai Kereta Api Sulsel at grade (dibawah).
Kepala Seksi Pengadaan Tanah Balai Pengelola Kereta Api Sulsel, Ryco Pradana Candra, menyebutkan bahwa dana pembebasan lahan sebesar Rp.1,2 Triliun.
Namun Ryco mengatakan bahwa Dana akan di terima pada Agustus mendatang setelah melalui tahap pelaksanaan proyek jalur kereta api segmen E yakni Maros-Makassar.
“Kita mempunyai alokasi untuk tahun ini sekitar 1,2 triliun dan anggaran itu bukan anggaran kecil. Sementara sekarang sudah masuk Minggu ketiga bulan juli,” ungkap Ryco.
Menurut Ryco, proses yang dilalui tidaklah mudah karena harus melalui proses perencanaan, pesiapan dan pelaksanaan.
“Kemudian bahwa proses itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena ada proses perencanaan, persiapan dan pelaksanaan,” ungkap Ryco.
Ia juga mengatakan jika tahap pelaksanaan dimulai pada Agustus atau September, dana Rp. 1,2 Triliun itu tidak bisa serap. Sebab lahan sekitar 83 hektar itu ada di Kota Makassar dan kemungkinan hanya akan diterima sekitar 20-30 persen saja dari post Rp.1,2 triliun itu.
Tak hanya itu jika demikian, keseluruhan dana yang tidak bisa diserap akan kemungkinan akan dialihkan ke proyek lain.
“Jika itu tidak bisa diserap maka akan ada proyek lain yang dialihkan kesitu,” terangnya.
Menurutnya keberlanjutan proyek rel kereta api di Sulawesi juga akan terancam, sebab tehalang Jika dana tak terserap.
Sementara itu Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulsel, Andi Amanagappa, berharap agar seluruh pihak bisa mendukung pembangunan jalur kereta api di Sulsel.
“Ini merupakan sejarah kita sebagai masyarakat Sulsel dengan adanya kereta api ini,” harapnya
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin