MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Kesuksesan deklarasi pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) di Lapangan Karebosi, Kota Makassar, Jumat, 17 November, diyakini berpengaruh positif pada elektabilitasnya. Bukan hanya karena acara tersebut berlangsung megah dan meriah, tapi juga berkat keberhasilan menghadirkan sederet tokoh yang berpotensi menjadi vote getter alias pengumpul suara.
Deklarasi NH-Aziz diketahui tidak hanya diramaikan ratusan tokoh maupun elite politik nasional. Kegiatan tersebut tidak disangka turut dihadiri oleh Tanribali Lamo dan Burhanuddin Andi yang sebelumnya sempat menyatakan ikut bertarung pada Pilgub Sulsel 2018. Kehadiran kedua figur tersebut sekaligus merupakan pesan tegas dan nyata bagi para pasangan kandidat lain terkait keunggulan NH-Aziz dari aspek komunikasi politik.
“Kehadiran Tanribali Lamo dan Burhanuddin Andi saat deklarasi jelas merupakan hal positif bagi NH-Aziz. Itu membuat potensi pertambahan dukungan bagi pasangan ini mengingat keduanya memiliki basis massa yang kuat. Dari deklarasi itu, bisa kita lihat juga keunggulan NH-Aziz dalam hal komunikasi politik dibandingkan rivalnya, seperti pasangan IYL-Cakka dan NA-SS,” kata Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus, Minggu, 19/11.
Menurut Nurmal, deklarasi NH-Aziz benar-benar menunjukkan kekuatan pasangan tersebut. Tidak hanya merangkul mantan rivalnya dalam barisan pemenangan, NH-Aziz juga berhasil meraih dukungan sederet tokoh berpengaruh di Sulsel. Mulai dari mantan Gubernur Sulsel, Amin Syam hingga pendiri Bosowa Group, Aksa Mahmud. “Jelas ini sangat membantu dalam meningkatkan elektabilitas NH-Aziz,” tuturnya.
Sebelumnya, Nurmal juga memuji terstrukturnya manajemen pasangan NH-Aziz dalam menggelar deklarasi. Kemampuan menghadirkan tokoh nasional dan tokoh lokal ditambah kemegahan kegiatan yang diikuti ratusan ribu relawan merupakan bukti keunggulan NH-Aziz. “Mereka menguasai teknik pengerahan massa yang sangat berguna untuk mobilisasi pemilih. Ini saya pikir test case untuk memobiisasi pemilih ke TPS karena massanya berasal dari semua daerah,” pujinya.
Nurmal juga memuji keputusan NH-Aziz memilih pelaksanaan acara pada malam hari. “Sebelumnya, jujur saya berpikir ini sangat beresiko, terutama karena gampang disabotase dan pasti sulit mengerahkan massa. Tapi ternyata justru itu membuat acara menjadi meriah karena terlihat megah dan mereka akhirnya bisa mengukur kemampuan pengerahan massa yang sulit dilakukan jika malam hari,” ulasnya.
Menurut Nurmal, kekuatan NH-Aziz memang terletak pada infrastruktur politik. Kalau semua itu bisa disinergikan dengan baik, maka NH-Aziz pastinya tidak terbendung untuk memenangi Pilgub Sulsel. Toh, pasangan ini didukung oleh paling banyak parpol, mulai dari Golkar, NasDem, Hanura, PKB, PKPI dan PPP kubu Djan Faridz. Dan, harus diingat para kepala daerah maupun Ketua DPRD lingkup Sulsel kebanyakan masuk dalam koalisi NH-Aziz. (adv/ris)