PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa STAIN Parepare kembali menggelar aksi unjukrasa. Kali ini, Kantor Kemenag Parepare menjadi sasaran demo mahasiswa. Mereka memprotes Ketua STAIN Ahmad S Rustan yang diduga menyinggung status sosial orangtua mahasiswa.
Salah satu tuntutan demonstran, meminta Kemenag ikut turun tangan menangani masalah itu. Selain itu, Ketua STAIN juga dianggap membatasi ruang gerak organisasi kampus. Mereka juga meminta Kemenag Parepare meneruskan informasi tersebut kepada Kemenag RI di pusat.
“Intinya tuntutan kami sama dengan aksi pertama. Meminta Ketua STAIN turun dari jabatannya,” tegas Koordinator Aksi, Nur Mubarak. Pada demonstrasi tersebut, mahasiswa sempat membakar ban dan keranda.
Kasubat TU Kemenag Parepare, Muh Amin menyebutkan, Kemenag Parepare tidak punya kewenangan hingga ke ranah perguruan tinggi. “Kemenag memang mengawasi pendidikan agama, namun tidak sampai pada perguruan tinggi. Bukan kapasitas kami,” tegasnya.
Burhanudin, mahasiswa yang keluarganya disebut tersinggung atas ucapan Ahmad S Rustan mengungkapkan mengapa masalah ini sampai berlarut-larut. Dia mengakui, kata-kata ketua STAIN itu dilontarkan sejak Ramadan silam.
“Kami sekeluarga memang sakit hati. Namun telah berupaya melupakan kata-kata itu. Makanya sudah beberapa bulan ini tidak kita ungkit lagi. Sayangnya, ketua STAIN mengungkit lagi saat pertemuan orangtua mahasiswa sekira bulan lalu. Ironisnya beliau menyangkal kata-katanya,” tandas Burhanudin. (amr-mul-ris)