PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Auditorium IAIN Parepare, Kamis (26/05/2022).
Pelaksanaan PPL yang mengangkat tema “Semangat Menatap Karir, Kokoh Dalam Moderasi” itu dihadiri rektor IAIN Parepare Dr. Hannani, M. Ag serta unsur pimpinan fakultas yang baru saja dilantik rektor IAIN Parepare kemarin.
Diantaranya Dekan Dr. A. Nurkidam, M. Hum, Wakil dekan Bidang Akademik, Kelembagaan, Kerjasama dan Mahasiswa (AKKK) Dr. Iskandar, M. Sos. I, Wakil dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Keuangan (AUPK) Dr. Nurhikmah, M. Sos. I. serta dari Kabag, Kasubag, pihak panitia, dosen pendamping lapangan (DPL), serta mahasiswa peserta PPL FUAD.
Pelaksanaan PPL kali ini pimpinan terbagi dalam dua tahap yakni, tahap pertama (semester genap tahun akademik 2021/2022) dilaksanakan 8 Juni – 7 Juli 2022 dan tahap kedua (semester gasal tahun akademik 2022/2023) pada 18 Juli – 18 Agustus 2022.
Dr. Qadaruddin, M. Sos. I, Ketua Panitia dalam laporannya menjelaskan tujuan tema yang di angkat, yakni agar mahasiswa mampu menerapkan nilai-nilai moderasi saat di Instansi dengan bersinergi dengan pihak instasi dan masyarakat.
Sementara Dekan FUAD A. Nurkidam dalam sambutannya menjelaskan tujuan memasuki instansi dan pemerintahan adalah bagian dari pembelajaran agar sebagai calon pemimpin bangsa mampu menerapkan ilmu yang telah diperoleh di kampus.
“Sebagai kampus Islami kita harus menjadi corong pemerintah dalam mensyiarkan Islam dengan tetap mengusung konsep moderasi beragama,” terang A. Nurkidam yang sebelumnya menjabat sebagai ketua Prodi Sejarah Peradaban Islam.
“Sebagai orang yang taat terhadap pimpinan maka tetap jaga nama baik kampus dan almamater kita sebagai kampus Islami,” kata A. Nurkidam kepada peserta PPL.
Sementara itu rektor IAIN Parepare dalam sambutannya menyampaikan konsep PPL saat ini telah berubah, apa yang diperoleh mahasiswa di masa kuliah itulah yang diterapkan, hasilnya akan dilihat apakah sesuai dengan bidang keilmuannya yang dipelajari selama proses perkuliahan.
“Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI), bagaimana konsepnya ketika mereka PPL di LAPAS bisa memberikan konseling terhadap para narapidana, artinya lebih mengarahkan mereka ke hal yang lebih baik. Sehingga nanti hasilnya bisa dievaluasi apakah berhasil atau tidak,” katanya.
“Bagaimana arah PPL ini betul-betul bisa menyentuh dan memberikan pengaruh terhadap instansi yang ditempati, yang lebih penting ialah memohon dengan jalan spiritual baik berdo’a maupun berdzikir,” pesan Hannani.
Reporter : Wahyuddin