PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Upacara peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Kementerian Agama RI digelar serentak di seluruh Indonesia. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare memperingatinya di gedung Auditorium, Selasa (5/1/2021).
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai Surat Edaran Sekjen Kemenag RI Nomor 69 Tahun 2020 tentang petunjuk teknis pelaksanaan upacara dalam rangka peringatan HAB ke-75 Kemenag RI secara serentak seluruh satuan kerja Kementerian Agama Pusat maupun daerah dengan peserta terbatas, dan dengan protokol kesehatan ketat.
Awalnya, upacara akan dilaksanakan di lapangan upacara gedung Zona Akreditasi, tetapi karena hujan mengguyur kota Parepare dari malam sampai pagi, maka panitia atas petunjuk pimpinan mengalihkan pelaksanaan upacara ke dalam gedung Auditorium.
“Lokasi upacara kita pindahkan ke auditorium,” kata Ketua Panitia, Muh. Jafar kepada peserta yang sejak pukul 07.00 telah berkumpulkan di lokasi upacara
Meski digelar di dalam gedung, namun upacara tersebut tetap mengedepankan protokol kesehatan seperti 3M, mencuci tangan pakai sabun, memakai masker dan menjaga jarak.
Upacara ini berlangsung penuh hikmat dan khusyu’. Para peserta yang hadir hanya sekitar 50-an orang yang terdiri dari unsur pimpinan Institut, Fakultas /Pascasarjana, Lembaga, UPT, Kapus, Kabag dan Kasubag dan Pejabat Fungsional Tertentu.
Sehari sebelumnya, peserta upacara telah mengikuti rapid tes, sebagai salah satu syarat mengikuti upacara secara offline. Selain itu, upacara ini juga diikuti oleh seluruh sivitas kampus secara online melalui aplikasi zoom meeting.
Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan yang membacakan sambutan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan tentang semangat Kementerian Agama baru dan semangat baru dalam mengelola Kementerian Agama. Menurut Menag, peringatan HAB tahun ini mengusung tema Indonesia Rukun. Sebuah tema yang sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai modal utama bangsa untuk maju. Tanpa kerukunan, akan sukar menggapai cita-cita bangsa agar sejajar dengan bangsa lain.
Dalam sambutan tertulisnya, Menag juga menjelaskan tentang semangat Kementerian Agama baru ke dalam tiga kata kunci yaitu; Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang harus semakin baik, termasuk di dalamnya pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan.
“Kedua, penguatan moderasi beragama. Salah satu penekanan moderasi beragama adalah pada penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi, dan nilai-nilai kebangsaan. Ketiga, persaudaraan, yang meliputi merawat persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan setanah air dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan,” urainya.
Usai membacakan sambutan tertulis Menag RI, Rektor memberikan beberapa catatan dan pesan penting bagi seluruh jajarannya. Salah satunya, Rektor mengingatkan ASN agar mewaspadai dan tidak berafiliasi dengan organisasi masyarakat yang telah dinyatakan terlarang secara resmi oleh pemerintah.
“Sebagai aparat negara, kita harus mendukung kebijakan pemerintah termasuk soal organisasi masyarakat yang dinyatakan sebagai organisasi terlarang. Karena, itu juga demi terciptanya kehidupan berbangsa yang rukun dan harmonis,” papar Rektor.
Selain itu, Rektor juga berpesan agar mewaspadai penyebaran Covid -19. Semua harus menataati protokol kesehatan dan jangan pernah menyepelekan virus ini. Tingkatkan kewaspadaan dan jaga daya tahan dan imunitas tubuh,” harapnya.
“Kita harus saling menjaga satu sama lain. Jangan menyembunyikan jika merasa ada gejala sakit, segera periksakan diri,” tambahnya.
Rektor pun menyindir orang yang sakit tapi enggan diperiksa dan melakukan rapid tes atau pun swab tes. “Orang seperti itu kurang kepeduliannya kepada sesama,” tandasnya. (rls)