PAREPARE, PIJARNEWS.COM--Memiriskan. Sebuah sekolah di tanah kelahiran mantan presiden RI ke-3, BJ. Habibie, justru kekurangan siswa baru. Sebut saja Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13 Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare.
SMP Negeri 13 yang jaraknya jauh dari perkotaan menyebabkan sekolah ini minim dari siswa yang ingin bersekolah di sana. Warga yang berada di sekitar sekolah itu, lebih memilih menyekolahkan anaknya ke SMP lain yang lebih dulu maju dan berkembang dibanding SMP Negeri 13 Parepare.
Dari pantauan pijarnews, sejak dibukanya pendaftaran hingga memasuki hari pertama masuk sekolah sedikitnya hanya enam siswa baru yang berminat belajar di sekolah ini. Di hari kedua masuk sekolah bertambah satu orang, hingga saat ini jumlah siswa baru yang ada di sekolah itu hanya tujuh siswa yang diisi dalam satu kelas.
Pelaksana tugas (plt) Kepala SMP 13 Parepare, Bahtiar, menjelaskan, dari tahun ke tahun sekolah ini tidak pernah lebih dari 50 siswa yang berminat belajar di sekolah tersebut.
“Memang kondisi siswa yang belajar di sini tidak pernah banyak. Paling banyak 30 orang saja. Padahal di wilayah Bacukiki, kita punya tiga sekolah dasar pendukung yakni SDN 58, SDN 32 dan MI DDI Lappa Anging. Tapi toh tetap kurang calon siswa baru yang mendaftar” urainya, Rabu, 17 Juli 2019.
Bahtiar, menambahkan, padahal pihak sekolah telah memfasilitasi semua kebutuhan siswa mulai dari seragam sekolah hingga biaya transportasi.
“Salah satu langkah yang kami lakukan untuk menarik perhatian warga agar menyekolahkan anaknya di SMP ini yakni menggratiskan semua mulai dari seragam putih biru, pramuka, pakaian olahraga, pakaian batik. Kita berikan secara cuma-cuma, dan bagi siswa yang jauh rumahnya dari sekolah kita bantu dengan biaya transportasi,” jelasnya.
Warga sekitar, Sappe yang ditemui pijarnews, mengemukakan, alasan utama minimnya minat orang tua menyekolahkan anaknya di SMPN 13 Parepare karena faktor utamanya adalah suasana sekolah yang belum berkembang, sarana dan prasarananya yang kurang.
“Kebanyakan dari calon siswa memilih sekolah yang sebelumnya sudah maju dan berkembang,” kata dia, selaku perwakilan orang tua.
Salah seorang siswa baru Dillah, mengungkapkan, meski kawannya sedikit hal tersebut tidak jadi soal.
“Tetap senang belajar di sekolah ini meskipun sedikit siswanya, “ungkapnya.
Diketahui SMP Negeri 13 Parepare dahulunya adalah Sekolah satu atap dengan SD Negeri 58 Parepare, tetapi setelah berpisah dari SDN 58 sekolah ini tidak lagi ramai dari siswa baru. Dari data yang ditemukan di lapangan, jumlah siswa secara keseluruhan yang masih aktif sebanyak 26 orang masing-masing kelas 9 (7 orang), Kelas 12 (12 orang), kelas 1 (7 orang). Dengan dibantu 13 orang tenaga pengajar.
Meski pendaftaran penerimaan siswa baru telah ditutup, namun hingga saat ini pihak SMPN 13 Parepare masih membuka pendaftaran jika ada yang masih berminat. Kekurangan siswa baru ini tidak memengaruhi proses belajar mengajar meski hanya diisi tujuh siswa. Proses belajar mengajar berlangsung seperti biasa. (*)
Reporter: Amiruddin
Editor: Dian Muhtadiah Hamna