MAKASSAR, PIJARNEWS.COM – Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M. Sc. memaparkan tantangan mahasiswa Pascasarjana di masa depan.
Hal itu disampaikan Prof JJ sapaan akrabnya saat berpidato di kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Unhas 2023, di Gedung Baruga Andi Pangerang Pettarani, Unhas, Jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Makassar, Jumat (18/8/2023).
Prof JJ mengatakan, mahasiswa S2 harus lebih matang, independen dan harus lebih ilmiah, sehingga waktunya untuk switch otak dan kematangan jiwa bahwa tanggung jawab sebagai mahasiswa berubah. “Proses sudah harus menuju kepada sains leader dan menuju kepada pengembangan dimensi-dimensi yang lebih kompleks dan sistematika pemikiran lebih baik,” katanya.
“Ibarat pohon, maka pada saat S1 itu tidak banyak yang menerap jadi semakin tinggi tantangannya semakin berat,” ujarnya.
Prof JJ mengungkapkan, seiring perkembangan teknologi masalah juga ikut berkembang. “Kita merasa teknologi membantu kita menyelesaikan masalah, tapi sesungguhnya masalah juga berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi,” katanya.
“Sehingga era vuca yang menyebutkan kata-kata yang dahsyat, mulai dari Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity. Empat kata ini semua seram-seram. Kenapa seram, karena kalau kita sebut misal volatility itu goncangan terus-menerus terjadi, tidak ada kestabilan dan tidak ada kepastian apa yang akan terjadi di masa depan,” jelasnya.
Itulah, kemudian, peradaban di dunia akademik menyiapkan generasi yang lebih siap menghadapi era vuca ini. Bukan teoritis tapi sudah terjadi di masa lalu dan terjadi semakin intens sekarang dan tantangan di masa depan semakin besar.
” Saya kira ini bukan mimpi buruk, tapi justru menjadi tantangan yang harus dihadapi dunia akademik. Saya yakin dan percaya saudara-saudara (maba) masuk dan memilih jalan yang tetap, karena di universitas lah momen ini kita bicarakan dan harus jadi bagian problem solver,” ujarnya.
“Setiap mahasiswa nanti, akan diminta menyelesaikan satu masalah minimal untuk S2. Masalah itulah yang akan menjadi pertanyaan penelitian, kemudian dan dijawab melalui suatu proses yang disebut metode ilmiah. Sehingga, saudara-saudara adalah pahlawan yang akan memberikan solusi dengan segala cara mempelajari persoalan pertanian, sosial, teknologi dan saya kira tidak akan pernah habis tantangan penelitian yang memerlukan jawaban sainstific yang akan dilalui,” ucapnya. (*)
Reporter : Wahyuddin