SOPPENG, PIJARNEWS.COM — Nenek I Sanna (74), seorang nenek penderita kanker payudara yang hidup seorang diri pada gubuk reyot di Desa Sering, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
Dengan keadaan serba kekurangan Nenek I Sanna memilih bertahan hidup di gubuk reyot yang atapnya sebahagian besar sudah bocor, begitu pun dengan dindingnya, bahkan nampak terlihat sudah miring dan hampir ambruk.
Sementara untuk kebutuhan makan sehari-hari, Nenek I Sanna hanya mengandalkan jatah beras raskin serta belas kasihan tetangganya juga dermawan yang mengunjunginya.
Selain itu, Nenek I Sanna juga harus berjuang mengobati penyakit yang menderanya sudah hampir lima tahun, kanker payudara. Relawan Ukhuwah Fillah Soppeng yang datang memberikan bantuan mengabarkan perjuangan Nenek I Sanna melawan penyakitnya itu.
“Nenek I Sanna saat ini sedang sakit dan sementara berobat jalan, yang miris dari pengakuan Nenek Sanna, ia harus berjalan puluhan kilometer untuk bisa mengambil obat di Puskesmas Tajuncu,” jelas Dyah terharu.
“Setelah melihat langsung kondisi Nenek I Sanna, memang sangat miris. Tapi kami yakin bahwa beban yang dialami nenek I Sanna mampu ia lewati, seperti dalam ayat Al-Quran. Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya (QS.al-Mukminun: 62),” tambah Dyah, salah satu relawan Ukhuwah Fillah Soppeng.
Lebih lanjut tim Ukhuwah Fillah Soppeng, akan selalu berupaya walau sedikit untuk membantu meringankan beban hidup Nenek I Sanna. Selain itu Ukhuwah Fillah Soppeng juga mengajak siapa saja yang hendak membantu bersama-sama meringankan beban hidup Nenek I Sanna.
“Wahai saudara-saudariku, mari kita sama-sama ikut berpartisipasi dalam meringankan beban Nenek I Sanna, melalai nomor rekening Bendahara Tim Ukhuwah Fillah Soppeng, atas nama Yuliana BRI: 5110-01-013300-53-0,” ajak Dyah.
Dyah juga menambahkan bahwa dirinya yakin setiap kebaikan itu akan dibalas pula dengan kebaikan yang banyak oleh Yang Maha Baik.
Editor: Abdillah.Ms/Ibrah La Iman