Lubang besar di Maros Sinkhole 24 Desember 2019. (Foto: M Bakrie/detikcom)
MAROS, PIJARNEWS.COM—Warga Desa Lebbo Tengae, Maros, Sulsel, digegerkan oleh lubang raksasa. Lubang itu kini jadi misteri lantaran diameternya terus bertambah.
Laporan soal adanya lubang raksasa ini diceritakan oleh warga bernama Mappiare (40). Mulanya dia melihat asap membubung dari area sawah. Tetapi selang beberapa menit, suara gemuruh terdengar sehingga membuat warga kaget.
“Lalu saya mendekat dan melihatnya, ternyata sudah berlubang dalam. Tapi lebarnya masih kayak sumur biasa,” kata Mappiare kepada wartawan, Senin (23/12/2019) seperti dikutip dari detik.com.
Ketika itu, Mappiare memperkirakan kedalaman lubang 50 meter dengan diameter awal sekitar 2 meter. Namun kemudian, diameternya terus membesar hingga perkiraan terbaru mencapai 20 meter.
“Itu tanahnya turun terus ke dalam air, makanya tambah lebar. Ini masih berjatuhan terus ke dalam, bisa jadi ini semakin lebar,” lanjut Mappiare.
Kepala Desa Lebbo Tengae menunggu tim ahli geologi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk memastikan penyebab terjadinya lubang raksasa itu. Guna mengantisipasi adanya korban, garis polisi juga makin diperluas di area lubang hingga tiga meter dari sebelumnya. Bahkan, polisi juga mengimbau warga tidak mendekati lubang dari jarak 300 meter.
“Kita sudah melaporkan sejak kemarin dan kita masih tunggu tim geologi dari Unhas untuk memastikan penyebabnya,” Tengae.
Sementara itu, tim dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) sudah memantau lokasi lubang raksasa yang muncul tiba-tiba di area persawahan. Berdasarkan pengamatan awal, geolog dari Universitas Hasanuddin (Unhas) menduga ada sebuah rongga besar di dalam lubang yang menyerupai gua.
“Dugaan awal itu kita ketahui, Maros ini merupakan satuan batuan formasi tonasa yang disusun oleh batu gamping. Nah air hujan kan mengandung zat asam sehingga terjadi pelarutan,” kata geolog ahli permukaan bawah tanah, Jamal Rauf Husain, Selasa (24/12/2019).
Meski demikian, tim geologi belum bisa memastikan penyebab fenomena alam itu. Menurut dia, kemunculan lubang raksasa kerap terjadi. Dia mengimbau warga tidak mengaitkan fenomena di Maros dengan likuefaksi di Palu.
“Kita belum pastikan karena ini membutuhkan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan alat tentunya,” lanjutnya.
Pihak kepolisian terus memperluas wilayah pengamanan dengan memasang garis polisi di area lubang hingga 10 meter.
“Ini untuk menjaga hal yang tidak diinginkan. Makanya kami perluas garis polisi. Kami juga larang warga mendekat di radius 150 meter. Kita standby-kan petugas berjaga di sini karena memang berbahaya bagi warga yang datang ke sini,” kata Kapolsek Camba, AKP Haedar Muis. (*)
Sumbr: detik.com
Editor: Dian Muhtadiah Hamna