SIDRAP, PIJARNEWS.COM — Allakuang, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap sekitar pukul 22.45 Wita, Selasa 20 November 2018 mendadak geger. Penyebabnya, seorang warga meninggal dunia setelah sejumlah oknum Orang Tak Dikenal (OTK) tiba-tiba menggerebek rumahnya.
Naas, H Sabri (35) pemilik rumah yang digrebek mendadak meninggal dunia. Diduga korban meninggal karena kaget lantaran memiliki riwayat penyakit jantung.
Amiruddin yang saat itu bersama korban dan dua orang lainnya menceritakan, dirinya bersama korban sedang duduk bercanda diteras depan rumah H. Sabri. Tiba-tiba pukul 22.45 wita sedikitnya 6 orang berpakaian preman diduga membawa senjata api mendatangi mereka.
Tidak sampai disitu, beberapa diantaranya masuk ke dalam rumah menggeladah seluruh kamar yang ada.
“Saat itu, H Sabri mengaku sesak nafas dan dadanya sakit, saya langsung memapah beliau masuk, tidak lama tiba-tiba korban jatuh pingsan dan saat itu pula menghembuskan nafas terakhirnya,” sebut Amiruddin
Kemudian istri dan keluarga korban berteriak histeris, lanjut Amiruddin, saat itu pula oknum petugas pergi.
“Oknum petugas itu mengendarai kendaraan roda empat berjumlah 3 mobil langsung pergi setelah mengetahui pemilik rumah meninggal dunia,” tuturnya.
Sementara, pihak keluarga korban mengaku H. Sabri meninggal dunia karena kaget, apalagi korban punya riwayat penyakit jantung.
“Korban sempat bertanya ke saya. Katanya sakit dadanya dan jantungnya juga sakit. Kagetka ada polisi datang grebek,” ucapan terakhir almarhum diutarakan Laodding sebelum meninggal dunia.
Sesaat setelah kejadian, semua unit Satuan Polres Sidrap langsung turun ke lokasi untuk investigasi kasus ini. Petugas yang tiba dilokasi ini masing-masing satuan Satuan Reskrim, Satuan Intelkam, Satuan Sabhara dan unit Polsek Maritengngae.
Ditempat yang sama juga tampak Kasat Intelkam AKP Robi A. Mannaungi, Kasat Sabhara IPTU Muh Irzal dan Kapolsek MaritengngaE IPTU Hj Rosnawati.
“Kita masih selidiki ini, apa betul petugas Polisi atau oknum yang tidak bertanggung jawab. Kita masih mintai keterangan para saksi-saksi untuk mengetahui aparat dari mana yang turun menggrebek,” ungkap Kasat Sabhara dibenarkan Kasat Intelkam. (*)
Reporter : Sudarmin
Editor : Alfiansyah Anwar