MAKASSAR, PIJARNEWS. COM–“Sumur tidak mungkin mendatangi timba”, itulah petuah dari orang tuanya sehingga penulis, Arif Sikki mampu merampungkan karya tulisnya yang sarat dengan “pelurusan sejarah” dengan judul Mengenal “Tokoh di Balik Nama Jalan Kota Makassar”.
Buku setebal 566 halaman yang memuat 179 tokoh dirampungkan oleh penulis hampir dua tahun disela-sela kesibukannya menjadi Guru di SMAN 2 Makassar. Tidak mudah untuk menyelesaikan buku ini karena dia harus berpetualang sesuai hobinya dari ujung ke ujung penjuru Makassar mencari nama jalan dan menemui tokoh atau narasumber yang mengetahui pemberian nama jalan tersebut.
Pembedah buku, Rusdi Tompo memberi apresiasi atas usaha penulis bahkan memberinya gelar sebagai seorang Sejarawan. Menurutnya penulis sedang melakukan pelurusan sejarah dengan mendatangi dan wawancara langsung beberapa tokoh, anak atau cucu dari tokoh yang namanya diabadikan menjadi nama jalan. Banyak masyarakat khususnya generasi muda tidak mengenal siapa tokoh di balik nama jalan tersebut bahkan penulisannya pun tidak benar hingga ada nama yang seharusnya tanpa spasi dan ada yang ditulis bukan nama aslinya tetapi nama marganya atau orangtuanya.
Acara yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Siswanta A. Attas di Hotel Yasmin Makassar, Senin, 27 Agustus 2018 dihadiri sekitar 100 orang yang terdiri dari perwakilan SKPD, Penulis, Pustakawan, Pendongeng dan pegiat literasi lainnya.
“Seluruh peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Beberapa saran masukan diberikan kepada penulis seperti tampilan cover buku, daftar istilah, menceritakan latar belakang nama jalan sebelum menggunakan nama tokoh, latar belakang tokoh mengapa namanya diabadikan hingga rekomendasi kepada pemerintah untuk memperbaiki penyebutan nama jalan,” tutur Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni kepada pijarnews.com, Selasa, 28 Agustus 2018.
SKPD terkait seperti Dinas Kebudayaan, Dinas Kearsipan dan Dinas Perhubungan sangat terbantu atas terbitnya buku ini dan buku ini dapat menjadi referensi sejarah bagi siapa saja khususnya generasi muda dan semua Perpustakaan Sekolah di Kota Makassar. (*)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna