PAREPARE, PIJARNEWS.COM— Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulawesi Selatan bekerja sama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Parepare menggelar Lokakarya 3 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 di Parepare.
Lokakarya 3 berlangsung mulai pagi sampai sore, Sabtu (11/3/2023), di UPTD SMP Negeri 1 Parepare. Lokakarya ini melibatkan 5 pengajar praktik selaku pendamping dari 25 Calon Guru Penggerak (CGP).
Selain dari BBGP, turut hadir dalam Lokakarya Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, HM Makmur SPd MM, dan Kabid Peningkatan Mutu Disdikbud, Dr HM Dahlan MPd.
Pengajar Praktik atau Pendamping Guru Penggerak, Tamrin Mahmud SS MPd mengatakan, lokakarya ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pembelajaran yang berdiferensiasi dan sosial emosional memungkinkan guru untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
“Hal yang menarik dari pembelajaran berdiferensiasi ini yaitu guru menerapkan pembelajarannya berdasarkan kebutuhan murid-muridnya. Untuk itulah sebelum guru tampil mengajar terlebih dahulu guru melakukan asesmen untuk mengetahui profil belajar muridnya dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan muridnya,” ungkap Tamrin dikutip dari artikel.news.
Guru berprestasi nasional asal SMPN 4 Parepare ini mengemukakan, dalam pembelajaran yang berbasis Kompetensi Sosial Emosional (KSE) guru mengelola pembelajarannya dengan menerapkan 5 metode yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Dia menekankan, inti dari penerapan KSE ini yaitu di awal pembelajaran guru menjalin hubungan emosional yang hangat dan akrab bersama peserta didik. Ketika proses pembelajaran berlangsung guru dapat menarik perhatian siswanya dengan menerapkan strategi mindfulness agar siswa dapat kembali fokus dan semangat mengikuti pembelajaran.
Dalam kegiatan Lokakarya ini juga Calon Guru Penggerak (CGP) tampil mensimulasikan pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional kemudian ditanggapi oleh dua orang pengamat yang bertindak sebagai observer.
“Diharapkan 25 Calon Guru Penggerak yang mengikuti Lokakarya 3 ini menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional seperti yang mereka dapatkan dalam pelatihan,” harap Tamrin. (adv/art)