PINRANG, PIJARNEWS.COM — Kawasan pemukiman nelayan merupakan wilayah yang seringkali terlupakan dan kurang mendapat perhatian dalam pemberdayaan masyarakat desa. Tidak optimalnya pemberdayaan masyarakat desa berimplikasi pada rendahnya tingkat pendapatan masyarakat nelayan dan kemudian berdampak pada semua lini kehidupan.
Seperti halnya yang terjadi di Desa Ujung Lero, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang. Permasalahan yang dihadapi pelaku usaha home industry Desa Ujung Lero diantaranya adalah rendahnya kemampuan sumber daya manusia pelaku wirausaha home industry, proses produksi usaha masih sederhana dan belum menerapkan good manufacturing product, tampilan kemasan produk yang masih seadanya sehingga kurang menarik perhatian konsumen, ketidakmampuan dalam pengelolaan keuangan usaha serta sistem pemasaran yang masih sederhana (konvensional) dan belum memanfaatkan teknologi informasi/ media sosial.
Merespon hal tersebut di atas, maka sejak bulan Februari 2022 telah diadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Ujung Lero melalui pendanaan APBU Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar).
Tim Pelaksana kegiatan tersebut yakni Ketua Dr Irwan Idrus, MM, Anggota Muhammad Hatta, SE, M.Si dan Arfianty, SE, M.Si. Ketiga dosen tersebut adalah dosen tetap pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhamamdiyah Parepare.
Pada kegiatan PKM ini juga melibatkan Pimpinan Cabang Muhamamdiyah Kecamatan Suppa serta 2 (dua) orang mahasiswa sebagai bagian dari pembelajaran di luar kelas mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
Ketua Tim Pelaksana, Irwan Idrus menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan dan kreatifitas sumber daya manusia pelaku usaha home industry dalam mengelola usahanya baik dari segi proses produksi, pengelolaan keuangan serta sistem pemasaran sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di desa Ujung Lero.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dimulai dengan melakukan survey terkait potensi yang ada di desa Ujung Lero. Berdasarkan survey tersebut tim pelaksana berkeyakinan bahwa pelaku usaha home industry yang ada di Desa Ujung Lero sangat potensial untuk dikembangkan.
Oleh karena itu, pelaku usaha home industry di Desa Ujung Lero perlu diberdayakan dengan memberikan beberapa rangkaian pelatihan secara sistematis untuk peningkatan pendapatan pelaku usaha.
Irwan menambahkan bahwa metode yang digunakan pada kegiatan PKM tersebut adalah melalui tahapan kegiatan yang diawali dengan sosialisasi dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD) dengan mitra dan stakeholder.
“Kami juga melakukan pelatihan peningkatan kualitas SDM, Pelatihan proses produksi berbasis good manufacturing product, pelatihan pengelolaan keuangan serta pelatihan sistem pemasaran berbasis online,” ungkap Irwan.
Ia menambahkan, seluruh rangkaian pelatihan diikuti dengan sungguh-sungguh oleh pelaku usaha.
“Diharapkan setelah pelatihan akan memberi dampak yang signifikan terhadap pelaku usaha di Desa Ujung Lero,” tutup Irwan. (rls/alf)