PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Anwar Senong yang dituding melakukan tindak kekerasan berupa melempar buku ke mahasiswanya dikenal baik dan sabar. Di mata sejumlah mahasiswa, Dosen Ilmu Sejarah Islam dan Hukum Adat itu dikenal memiliki pribadi yang sangat baik.
“Dosen andalan ini. Asli baik dan sabar. Pasti ada pemicu sehingga Pak Puang (Anwar Senong) berbuat seperti itu,” kata Tasya, mahasiswa semester VII IAIN Parepare dilansir detik.com, Selasa 11 Desember 2018.
Di mata Tasya, Anwar Senon merupakan salah satu dosen terbaik yang dia kenal.
“Makanya tidak masuk akal jika beliau seperti itu, mungkin mahasiswanya yang kurang ajar,” ujar Tasya.
Tasya mengakui kasus itu sudah santer diomongkan di kampus.
“Katanya pembicaraan Pak Dosen selalu dipotong oleh mahasiswa ini. Makanya ada insiden itu. Pihak kampus harus jeli melihat persoalan tersebut,” pinta Tasya.
Kepada PIJARNEWS, salah seorang mahasiswa IAIN Parepare, Rusli juga mengaku terkejut jika Dosen Anwar Senong yang dituding melakukan tindakan kekerasan. “Saat kami diajar Bapak (Petta Puang Anwar Senong, red) sangat baik. Bahkan jarang marah di dalam kelas,” ujar Rusli yang diaminkan dua orang rekannya di kampus IAIN, Selasa 11 Desember 2018.
Hal senada juga diungkapkan Iwan Mahasiswa Syariah dan Ekonomi Islam. Menurut Iwan, sepengetahuannya dan banyak teman-teman senang dengan kepribadian Pak Anwar Senong dan menganggap dosen tersebut justru kepribadiannya sabar dan baik.
“Secara spesifik sulit untuk berikan pendapat mengenai kejadian tersebut, alasannya secara pribadi tidak mengetahui unsur atau sebab terjadinya pemukulan atau semacam tindak kekerasan terhadap mahasiswa itu,” jelasnya.
Iwan justru berharap seharusnya sikap seorang dosen atau guru dan muridnya harus mampu mengontrol emosi dalam hal akademik. “Ini demi tercapainya ke profesionalan seorang tenaga pengajar terhadap murid yang diajarnya. Begitu pun sebaliknya,” pungkasnya.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti-Kekerasan (Amatir) melakukan aksi unjuk rasa atas dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum dosen kepada seorang mahasiswa bernama Muhammad Yunus. Mereka sempat melakukan orasi, bakar ban, hingga memboikot jalan masuk ke gedung rektorat.
Mahasiswa yang berunjukrasa tersebut tidak menerima adanya tindakan kekerasan di kampus yang dianggap kerap terjadi di IAIN Parepare. Bahkan sebelum beralih status dari STAIN Parepare menjadi IAIN Parepare.
Pelaksana Tugas Wakil Dekan IAIN Parepare, Muhammad Djunaidi berjanji akan menyelesaikan persoalan yang diaspirasikan mahasiswa. (dtk/hmd)