GOWA, PIJARNEWS.COM–Kelurahan Mangalli yang terletak di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, kini sedang mengalami transformasi ekonomi yang mengagumkan melalui pemanfaatan seni macrame berbasis teknologi informasi (IT).
Inisiatif ini telah membawa dampak positif bagi penduduk setempat dalam hal pemberdayaan ekonomi dan pelestarian budaya.
Dosen Universitas Bosowa (Unibos) melaksanakan Program Kemandirian Masyarakat (PKM), Tim PKM Unibos ini yakni Sudirman, S.Kom., M.Msi., M.Kom sebagai ketua, dan Arief Fauzan, ST., MT, Dr.Rezki Amalia Wahyuni Mustakim sebagai anggota. Kegiatan ini digelar Senin-Selasa (12-13/8/2023) lalu.
Ketua tim PKM Sudirman menejelaskan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dengan memanfaatkan potensi kerajinan anyaman seni macrame di daerah tersebut dan mengembangkannya melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi pelatihan intensif pembuatan kerajinan anyaman seni macrame kepada mitra. Sebelum melakukan pengabdian terdiri dari 1 kelompok ibu rumah tangga mitra dengan total 5 orang anggota.
Setelah melakukan sosialisasi dan terlaksananya pengabdian ini terbentuk menjadi beberapa kelompok pengrajin yaitu ibu rumah tangga, siswa dan dan mahasiswa.
Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dasar-dasar yang kuat bagi mitra dalam mengembangkan keterampilan anyaman dan juga memberi pemahaman mendalam mengenai teknologi informasi yang diterapkan dalam pemasaran.
Dalam kerangka evaluasi sistem, tim menerapkan pendekatan yang berfokus pada kualitas dan dampak.
Setiap tahap kegiatan, mulai dari pelatihan hingga peluncuran website, diawasi dengan cermat. Ini melibatkan sesi umpan balik langsung dari mitra dan pemantauan progres secara teratur. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa program ini tidak hanya memberikan hasil yang nyata, tetapi juga beradaptasi dengan kebutuhan yang berkembang dari mitra dan lingkungan sekitar.
Digital marketing memudahkan pebisnis memantau dan menyediakan segala kebutuhan dan keinginan calon konsumen, di sisi lain calon konsumen juga bisa mencari dan mendapatkan informasi produk hanya dengan cara menjelajah di dunia maya sehingga mempermudah proses pencariannya, pembeli kini semakin mandiri dalam membuat keputusan pembelian berdasarkan hasil pencariannya.
“Dengan memanfaat website dapat memperluas jangkauan promosi, media untuk memperkenalkan produk, ide atau profile perusahaan kepada konsumen atau masyarakat umum, serta Online Shop (marketplace) untuk menampilkan produk agar bisa menjangkau pasar yang luas tanpa batasan wilayah dan tempat,” jelas Sudirman.
Program Kemandirian Masyarakat ini merupakan Program Insentif Pengabdian Kepada Masyarakat terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi yang dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bosowa (Unibos).
Seni anyaman macrame, yang telah lama menjadi warisan budaya di wilayah ini, kini mengalami revitalisasi dengan sentuhan teknologi informasi. Berkat kerja sama antara komunitas kerajinan lokal, pemerintah setempat, dan penggiat teknologi, para pengrajin di Kelurahan Mangalli kini mampu memasarkan karya-karya mereka secara online melalui platform e-commerce khusus yang dikembangkan secara lokal.
Pengabdian ini bukan hanya memberikan akses pasar yang lebih luas bagi para pengrajin, tetapi juga mengajak generasi muda untuk mengenal dan mencintai seni tradisional ini melalui pendekatan yang lebih modern.
Dengan menggabungkan teknologi informasi dan estetika budaya, kerajinan macrame dari Kelurahan Mangalli menjadi daya tarik yang unik bagi para kolektor dan pencinta seni.
Murni. G selaku mitra, seorang pengrajin macrame yang telah bergelut dengan seni ini sejak usia muda, berbagi ceritanya.
“Dulu, kami kesulitan untuk menjual karya kami di luar daerah karena keterbatasan akses dan promosi. Tetapi sekarang, dengan bantuan teknologi, kami bisa menjangkau pelanggan dari berbagai penjuru, bahkan luar negeri,” katanya.
Tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, inisiatif ini juga telah menciptakan lapangan kerja baru bagi warga sekitar. Banyak pemuda dan ibu rumah tangga yang sebelumnya kesulitan mencari pekerjaan kini dapat berperan aktif dalam produksi dan pemasaran kerajinan macrame ini. (adv)