PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sejumlah legislator DPRD Parepare menyoroti keputusan Kementerian Agama (Kemenag) Parepare, yang mencabut seluruh jadwal ceramah Ust Ahmad Fuad Lc. Bahkan informasi yang dihimpun PIJAR, lebih dari 10 orang anggota dewan siap menandatangani mosi tidak percaya untuk Kemenag.
“Ada dugaan pihak tertentu ingin menutupi kesalahan dan pencitraannya dengan mengintervensi keputusan Kemenag. Ini namanya melecehkan agama dan ustad. Katanya Kota Religi, tapi kok ada seperti ini?,” kritik legislator Nasdem, Heri Ahmadi.
Hal senada disampaikan legislator PKB Andi Fudail. Menurutnya, insiden ini bisa menjadi preseden buruk bagi Parepare. “Kita siap bersama-sama Ustad Fuad mengawal hal ini. Pencabutan jadwal ceramah, bisa menjadi preseden buruk bagi citra kota Parepare sebagai kota ulama. Makanya DPRD harus bertindak,” ujarnya.
Lewat diskusi whatsapp, yang juga dengan tegas mengkritik pencabutan ceramah itu adalah legislator PAN Kurtafati. Dia terus memberi semangat dukungan kepada Ust. Fuad. Bahkan menurutnya sedikitnya ada 10 anggota dewan yang siap menyatakan mosi tidak percaya pada Kemenag.
Sebelumnya, Kepala Kemenag Parepare Husain Abdullah berkilah bahwa pencabutan jadwal ceramah ust. Fuad dilakukan karena jamaah resah terhadap statement-nya. Yaitu mengenai kewajiban salat fardhu di Mesjid. Namun, pencabutan jadwal ceramah itu justru terjadi saat Ust Fuad gencar mengkritik salat isya-tarwih yang diinisiasi Pemkot Parepare di lapangan Andi Makkasau. Hal itu membuat dugaan adanya intervensi semakin menguat dikalangan masyarakat Parepare. (ris)