PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Komisi II DPRD soroti fasilitas keselamatan Waterboom Kota Parepare, setelah terjadi insiden seorang anak tewas tenggelam di kolam renang waterboom.
Ketua Komisi II DPRD Kamaluddin Kadir, saat sidak di Waterboom Kota Parepare, Selasa (01/9/2020), meminta ke pengelola agar segera melengkapi fasilitas keamanan dan keselamatan.
“Kita temukan fasilitas keamanan kurang. Tidak memadai. Ini tidak boleh diabaikan. Keselamatan pengunjung harus diutamakan,” kata legislator asal Gerindra itu.
Selain itu, anggota Komisi II DPRD Kota Parepare menemukan sejumlah fasilitas yang tidak memenuhi SOP, seperti, tidak tersedianya tempat petugas untuk mengawasi pengunjung di pinggir kolam. Belum lagi, tiang wahana perosotannya sudah karatan. Tampak tak terurus.
Pelampung yang disampaikan pengelola tersedia saat rapat dengar pendapat (RDP) di ruang komisi II, hanya ada Dua buah saja. Itupun pelampung dari ban dalam.
Kamaluddin Kadir menilai pengelola Waterboom tidak serius mengelola aset Pemkot Parepare itu. Fasilitas keamanan bagi pengunjung saja tidak bisa mereka lengkapi.
“Saat RDP kemarin, pengelola sempat bilang kalau lagi renovasi. Ternyata hanya sebagian kecil saja yang mereka perbaiki,” kata Kamal.
Sekretaris Fraksi Gerindra itu, meminta pengelola agar melengkapi Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaannya. Terutama fasilitas keselamatan pengunjung.
Kamaluddin juga sempat mengecek pendapatan Waterboom. Pendapatan di hari biasa sebanyak Rp700 ribu rupiah. Sedangkan pendapatan di hari libur Sabtu dan Minggu mencapai Rp7-8 Juta.
“Dihitung kasar tadi, per tahun bisa mencapai Rp300 Juta. Masuk ke retribusi Pemkot itu Rp56 Juta. Masih ada sisa banyak. Nominal itu, fasilitas keselamatan sudah bisa dilengkapi,” katanya.
Pengelola Waterboom, Supomo berjanji akan segera melengkapi fasilitas keamanan. Ia menyebutkan pihaknya juga sedang merenovasi fasilitasnya.
“Iya pak, segera kami sampaikan ke pimpinan agar melengkapi sarana penyelamatan,” pungkasnya.(*)
Reporter : Mulyadi Ma’ruf